Sukses

Perundungan di Cilacap, Ini yang Mesti Dilakukan Orang Tua Menurut Asosiasi Psikologi Amerika

Asosiasi Psikologi Amerika pernah merilis informasi bagi orang tua agar mengetahui dan mencegah anak-anak terjerumus kasus bullying ataupun perundungan.

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Resor Kota Cilacap resmi menangkap perundung seorang siswa SMP di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Diketahui aksi perundungan tersebut sempat terekam video yang telah viral di media sosial.

Ibu siswa SMP korban perundungan dan penganiayaan yang dilakukan temannya murka saat melihat tampang pelaku. Momen itu diketahui melalui unggahan akun TikTok @yunapril3 pada Kamis, 28 September 2023.

Dalam video singkat itu, terlihat ibu korban marah besar dan berteriak sambil menunjuk ke arah siswa yang menganiaya anaknya.

Ibu itu juga terlihat berusaha menghampiri pelaku untuk memberi pelajaran. Namun, aksinya dihalangi oleh sejumlah anggota polisi. Meski dihalangi wanita itu terlihat terus berusaha menghampiri pelaku. Raut wajahnya tampak sangat kesal.

Asosiasi Psikologi Amerika pernah merilis informasi bagi orang tua agar mengetahui dan mencegah anak-anak terjerumus kasus bullying ataupun perundungan. Dikutip dari laman apa.org, Senin (2/10/2023) berikut selengkapnya:

1. Amati anak Anda untuk mencari tanda-tanda bahwa mereka mungkin ditindas

Anak-anak mungkin tidak selalu bersuara tentang perundungan. Tanda-tandanya antara lain: pakaian robek, ragu pergi ke sekolah, nafsu makan berkurang, mimpi buruk, menangis, atau depresi dan kecemasan umum.

Jika Anda mengetahui anak Anda ditindas, jangan suruh mereka “melepaskan” atau “menyembunyikannya”.

Sebaliknya, lakukan percakapan terbuka di mana Anda dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di sekolah sehingga Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk memperbaiki situasi tersebut.

Yang terpenting, beri tahu anak Anda bahwa Anda akan membantunya dan mereka harus berusaha untuk tidak melawan

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Ajari anak Anda cara menangani perundungan

Sampai sesuatu dapat dilakukan pada tingkat administratif, bekerjalah bersama anak Anda untuk menangani penindasan tanpa merasa tertekan atau kalah.

Latihlah skenario di rumah di mana anak Anda belajar cara mengabaikan pelaku intimidasi dan/atau mengembangkan strategi tegas untuk mengatasi pelaku intimidasi.

Bantu anak Anda mengidentifikasi guru dan teman yang dapat membantu mereka jika mereka khawatir akan ditindas.

 

3 dari 4 halaman

3. Tetapkan batasan dengan teknologi

Didik anak-anak Anda dan diri Anda sendiri tentang penindasan di dunia maya dan ajarkan anak-anak Anda untuk tidak menanggapi atau meneruskan email yang mengancam.

“Bertemanlah” dengan anak Anda di Facebook dan platform media sosial lainnya dan atur filter yang tepat di komputer anak Anda.

Jadikan komputer keluarga sebagai satu-satunya komputer untuk anak-anak, dan letakkan di tempat umum di rumah agar dapat terlihat dan dipantau.

4. Hentikan penindasan sebelum dimulai

Didiklah anak Anda tentang penindasan. Ada kemungkinan anak Anda kesulitan membaca tanda-tanda sosial dan tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu menyakitkan.

Ingatkan anak Anda bahwa menindas orang lain dapat menimbulkan konsekuensi hukum.

 

4 dari 4 halaman

5. Jadikan rumah Anda bebas dari intimidasi

Anak-anak belajar perilaku melalui orang tuanya. Terkena perilaku agresif atau lingkungan yang terlalu ketat di rumah membuat anak lebih rentan melakukan perundungan di sekolah.

Orang tua/pengasuh harus memberikan contoh positif bagi anak Anda dalam hubungan Anda dengan orang lain dan dengan mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.