Sukses

Berapa Jarak Aman Agar Manusia Bisa Selamat Saat Jatuh dari Ketinggian? Ini Perhitungan Ahli

Seberapa jarak aman agar manusia masih bisa selamat jika jatuh dari ketinggian?

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah orang pasti bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika manusia terjatuh dari ketinggian? Apakah kematian adalah hal pasti yang akan mereka temui?

Atau dalam kondisi ini manusia akan bangkit? Hanya memperbaiki satu atau dua tulang yang patah?

Untuk mengetahui dan menjawab pertanyaan semacam itu. pertama ada contoh kasus Felix Baumgartner, pria yang memfilmkan dirinya melompat dari ketinggian 128.100 kaki.

Dia melompat dari ketinggian dibantu oleh setelan parasut. Kala itu, apa yang ia lakukan berakibat fatal.

Ada juga contoh lain, ketika pramugari asal Serbia, Vesna Vulović, jatuh dari ketinggian 33.000 kaki pada tahun 1972 dan masih bisa terbangun dari komanya.

Pertanyaan lain yang muncul, seberapa jarak aman agar manusia masih bisa selamat jika jatuh dari ketinggian?

Dikutip dari laman mentalfloss, Kamis (28/9/2023) seseorang dapat bertahan hidup jika terjatuh dari ketinggian setidaknya 20.000 kaki atau 6.069 meter.

Setinggi itulah pilot Alan Magee pada Perang Dunia II ketika dia harus meninggalkan pesawatnya tanpa parasut.

Menurut James Kakalios, seorang profesor di Fakultas Fisika dan Astronomi di Universitas Minnesota, bagaimana dan di mana Anda mendarat adalah salah satu faktor utama apakah manusia akan bangkit dari tanah atau melangkah lebih jauh.

"Jika Anda dapat membuat waktu [pendaratan] lebih lama, maka gaya yang diperlukan untuk menghentikan Anda akan lebih kecil," katanya kepada Mental Floss pada tahun 2015.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Teknik Perlambat Tubuh Terjatuh

Faktor lain untuk menyelamatkan diri Anda adalah dengan memperlambat penurunan Anda. Meningkatnya luas permukaan berarti lebih banyak energi yang diperlukan untuk mendorong udara keluar, sehingga memperlambat Anda.

Posisi seperti “tupai terbang”, badan terentang, lebih diutamakan daripada posisi kaki atau kepala terjatuh terlebih dahulu.

“Meningkatkan hambatan tersebut adalah faktor terbesar yang membuat Anda tetap hidup,” kata Kakalios.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.