Sukses

Presiden Bank Dunia Ajay Banga Mewarnai Bareng Anak-Anak PAUD Tangerang

Pengalaman unik bersama Presiden Bank Dunia Ajay Banga yang sedang berkunjung ke Indonesia.

Liputan6.com, Tangerang - Para anak-anak sekolah PAUD Citra Kenanga di desa Serdang Kulon, Kabupaten Tangerang, mendapatkan pengalaman unik bersama orang nomor satu di Bank Dunia: Presiden Ajay Banga. Pada Kamis pagi (7/9/2023), Presiden Bank Dunia ikut kegiatan mewarnai di PAUD tersebut. 

Kedatangan Ajay Banga ke Tangerang dilaksanakan saat kunjungannya ke Jakarta untuk bertemu pihak pemerintahan Presiden Joko Widodo serta bicara di KTT ASEAN 2023. 

Ia datang ke desa Serdang Kulon untuk melihat fasilitas posyandu di desa tersebut. Hal ini masih terkait misi Bank Dunia untuk melawan stunting di seluruh dunia. 

Rombongan Presiden Ajay tiba di lokasi pada selepas pukul 09.00 pagi. Ia ditemani istrinya, Ritu Banga. Kedatangan pihak Bank Dunia disambut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Bupati Tangerang Ahmed Zeki Iskandar yang sudah lebih dahulu tiba. 

Menkes Budi langsung mengajak Presiden Ajay dan istri untuk mengunjungi posyandu yang cukup ramai oleh para ibu-ibu setempat.

<p>Presiden Bank Dunia Ajay Banga dan istrinya, Ritu Banga (batik biru) bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin di area posyandu Panongan, Kabupaten Tangerang. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com</p>

Presiden Ajay secara simbolis memberikan lolipop kepada salah satu anak kecil yang hadir, kemudian Menkes Budi memberikan penjelaskan kepada Presiden Ajay tentang fasilitas di posyandu tersebut. 

Pemimpin Bank Dunia itu terutama terkesan oleh penggunaan teknologi WhatsApp oleh para ibu-ibu untuk berkoordinasi. Menkes Budi juga mencontohkan pemberian vaksin polio ke seorang anak bayi. 

Selanjutnya, Presiden Ajay dan istri bergeser ke rumah tempat lokasi penyuluhan tentang ibu hamil. Istri dari Presiden Ajay juga aktif bertanya ke ibu-ibu soal kehamilan dan materi penyuluhan.

<p>Presiden Bank Dunai Ajay Banga dan istrinya, Ritu Banga, duduk di tengah penyuluhan tentang kehamilan. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com</p>

Usai duduk bersama ibu-ibu penyuluhan, Presiden Ajay dan Menkes Budi bergeser lagi ke PAUD. Di sana, Presiden Ajay tampak asyik mewarnai bersama para anak-anak. Istrinya, Ritu, juga ikut mewarnai. 

Guru di PAUD itu juga memberikan nyanyian Bahasa Inggris bertema "good morning" ke Presiden Ajay.

<p>Ritu Banga, istri dari Presiden Bank Dunia, ikut mewarnai bersama anak-anak PAUD Citra Kenanga, Kab. Tangerang. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com</p>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bank Dunia Kagum dengan Para Relawan

Melawan stunting merupakan salah satu misi Bank Dunia di Indonesia. Menurut data resmi dari Bank Dunia, upaya bersama yang dijalankan di Indonesia berhasil menurunkan angka stunting dari 31,4 persen pada tahun 2018 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022.

Pemerintah Indonesia juga terus mengurangi angka stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.  Target Indonesia itu diapresiasi oleh Presiden Ajay Banga.

"Saya sangat terpukau dengan progres dalam hal penanganan stunting, dari sekitar 30 persen masalah turun jadi sekitar 20 persen, dan Anda menargetkan sampai 14 persen. Berapapun angka yang Anda capai, Anda memperbaiki kehidupan anak-anak, memperbaiki generasi yang akan datang," ujar Presiden Ajay Banga. 

Selain itu, Presiden Ajay juga kagum pada fasilitas kesehatan di Desa Serdang Kulon, sebab posyandu aktif berkat sukarelawan para warga setempat. Banga berkata keterlibatan warga merupakan hal yang penting, sehingga tak sebatas mengandalkan pemerintah. 

Terkait pendanaan, Program Bank Dunia Investing in Nutrition and Early Years (INEY) Tahap 2 juga sudah disiapkan untuk memperluas dukungan Bank Dunia terkait Program Nasional untuk Percepatan Penurunan Stunting Pemerintah Indonesia.

Untuk INEY Tahap 2 ini, ada pendanaan senilai US$600 juta dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) Bank Dunia. Dukungan tambahan berasal dari dana hibah sebesar US$16 juta dari Global Financing Facility for Women, Children, and Adolescents, serta kemitraan teknis dengan Bill and Melinda Gates Foundation dan Tanoto Foundation, serta kontribusi tambahan yang diharapkan dari Gavi Alliance.

"Dukungan Bank Dunia terhadap sektor gizi Indonesia merupakan komponen penting pada Kerangka Kerja Kemitraan Kelompok Bank Dunia untuk Indonesia tahun 2021-2025, yang berfokus pada beragam prioritas pemerintah untuk mempercepat pembangunan modal manusia," tulis Bank Dunia dalam pernyataan resminya.

3 dari 4 halaman

39 Ribu Balita di Jakarta Alami Masalah Gizi, 22 Ribu Masuk Kategori Stunting

Sebelumnya dilaporkan, Komisi E DPRD DKI Jakarta menyoroti gangguan pertumbuhan pada anak alias stunting di Ibu Kota. Berdasarkan data bantuan sosial stunting.jakarta.go.id ada 39.793 balita yang tercatat memiliki permasalahan gizi.

Dari 39.793 balita dengan permasalahan gizi tersebut, 5.753 balita kurang berat badan, 9.191 balita kurang gizi, 2.026 balita idap gizi buruk, dan 22.823 balita lainnya masuk kategori stunting.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Sholikhah menyebut pola penanganan stunting di Jakarta mesti diubah. Salah satunya, mengenai pola penanganan dengan menitipkan anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Puskesmas.

Menurut dia, Pemprov DKI juga harus memasukkan program penanganan stunting sampai tingkat Rukun Warga (RW). Pasalnya, Sholikhah menilai RW yang paling mengetahui persoalan yang dialami warga.

"Karena ujung tongkat dari Pemerintahan itu ya RT dan RW," kata Sholikhah dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (3/8/2023).

Sholikhah juga meminta keseriusan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dalam mengupayakan penanganan balita dengan permasalahan gizi. Menurut dia, penanganan stunting secara masif dan menyeluruh harus dimasifkan sehingga terwujudnya Jakarta bebas stunting.

"Misalnya dari sisi Dinas Kesehatan, anggaran khusus stunting harus ditingkatkan. Nah inilah sebuah kerja yang harus sungguh-sungguh. Jadi jangan penanganan masalah itu sebatas sektoral saja," ucap dia.

Di sisi lain, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Sutikno memandang persoalan penanganan balita yang mengalami masalah gizi di DKI Jakarta terhambat karena adanya ego sektoral antara Satuan dan Unit Kerja Perangkat Daerah.

"Harus terus bersatu padu antara Dinas dan SKPD yang lain. Kalau stunting di DKI Jakarta terlalu tinggi, berarti Pemerintah DKI tidak bisa menangani serius," kata dia.

4 dari 4 halaman

Peran Krusial Remaja sebagai Agen Perubahan dalam Pencegahan Stunting

Remaja disebut juga memiliki peran krusial dalam pencegahan stunting. Pasalnya, remaja merupakan agen perubahan dan calon orangtua di masa depan.

"Intinya, remaja memiliki peran penting dalam pembangunan suatu bangsa," ujar Sekretaris Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali, I Made Arnawa di Bali, Rabu 30 Agustus 2023.

Dalam sambutannya, Made Arnawa fokus membahas masalah stunting dan peran remaja dalam aksi pencegahan stunting.  Dia mengatakan, saat ini BKKBN fokus pada strategi pencegahan stunting dimulai dari hulu sebagai langkah preventif.

Strategi pencegahan itu menyasar remaja, dilakukan melalui edukasi Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR), Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), serta Kesehatan Reproduksi dan Gizi.

"Kuncinya ada di remaja. Merekalah yang akan menjadi agen perubahan ke depannya, sehingga mereka perlu disiapkan,” jelas Made.

Selain memperkuat langkah preventif, ia berharap Forum GenRe (Generasi Berencana) yang melibatkan para remaja dapat menjadi corong BKKBN.

“Diharapkan Forum GenRe tingkat provinsi atau kabupaten/kota, mahasiswa, dan kelompok-kelompok remaja lainnya dapat menjadi corong BKKBN dalam mensosialisasikan aplikasi elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil),” kata Made.

“Selain langkah pemberian edukasi, kami juga menyasar calon pengantin untuk melakukan skrining kesehatan melalui aplikasi elsimil. Kalau aplikasi tersebut sudah dikenal oleh para remaja, mereka secara otomatis akan paham mengenai risiko stunting dan bisa mengakses elsimil secara mandiri,” Made Arnawa mengatakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.