Sukses

Wanita Indonesia Jadi Korban Ledakan Pabrik Petasan di Thailand

Ledakan pabrik petasan di Thailand ikut berdampak ke seorang wanita Indonesia.

 

Liputan6.com, Jakarta - Pabrik petasan dan kembang api meledak di Kerajaan Thailand pada Sabtu (29/7). Area pabrik menjadi rata dengan tanah akibat dampak ledakan, ratusan rumah pun rusak. 

Lokasi pabrik petasan itu berlokasi di Narathiwat. Pihak Kementerian Luar Negeri RI menyebut ada seorang WNI yang dilaporkan menjadi korban di insiden tersebut. Ia pun harus dibawa ke rumah sakit.

"Dalam ledakan tersebut mengakibatkan 10 orang tewas, 118 cedera, dan kemudian 200 rumah rusak. Terdapat satu warga negara Indonesia yang menjadi korban luka dengan inisial LM," ujar Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha di kantor Kemlu RI, Jakarta, Selasa (1/8/2023). 

Judha berkata LM merupakan warga Indonesia yang tinggal di Narathiwat, serta menikahi pria setempat. Kondisi korban mengalami luka di wajah.

"Saat ini sedang dirawat di rumah sakit Sungai Kolok, Narathiwat, hari ini sudah bisa di-admit keluar. Jadi yang bersangkutan mengalami luka di hidung dan gangguan pendengaran," jelas Judha. "Dalam konteks ini, Konsulat RI yang ada di Songkhla telah mengunjungi yang bersangkutan."

Judha berkata pihak dari Konsulat telah memberikan bantuan kepada yang bersangkutan, termasuk memberikan bantuan untuk rumah LM yang rusak. Per hari ini, LM disebut bisa pulang ke rumah. 

"Saat ini sudah dipastikan LM dalam kondisi stabil dan bisa pulang ke rumah," ucap Judha Nugraha.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kabar Sebelumnya

Sebelumnya dilaporkan, ledakan yang terjadi di Kota Sungai Kolok di perbatasan Provinsi Narathiwat diduga disebabkan oleh kegiatan pengelasan saat pekerjaan konstruksi di gedung tersebut, dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (30/7).

“Sebuah gudang yang menyimpan kembang api di Sungai Kolok meledak sore ini. Angka korban terakhir adalah sembilan tewas dan 115 terluka,” kata Gubernur Narathiwat Sanan Pongaksorn kepada kantor berita AFP.

“Kebakaran sudah dikendalikan. Investigasi awal mengindikasikan penyebabnya adalah kesalahan teknis dalam proses pengelasan baja karena gedung sedang dalam pembangunan,” imbuhnya.

Ledakan juga meluluhlantakkan wilayah yang cukup luas di sekitar gudang. Tayangan media setempat menunjukkan gumpalan besar asap membubung ke udara dan sejumlah toko, rumah-rumah dan kendaraan rusak berat oleh kuatnya ledakan. Beberapa bangunan tampak terbakar dan banyak bangunan lainnya atapnya terlempar.

Sejumlah media melaporkan jumlah korban tewas mencapai 10 orang, tetapi angka itu tidak bisa dikonfirmasi.

Foto-foto AFP dari lokasi menunjukkan bangunan gudang sudah menjadi puing-puing dan rangka-rangka besi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.