Sukses

23 Mei 2014: Penembakan di Kampus California AS Tewaskan 7 Orang, Pelaku Langsung Tembak Diri Sendiri

Pada 23 Mei 2014 di Isla Vista, California, Elliot Rodger menewaskan 7 orang dan kemudian bunuh diri.

Liputan6.com, Isla Vista - Bentangan pantai California, Amerika Serikat (AS) yang indah menjadi tempat pembantaian ketika seorang pria bersenjata menembaki mahasiswa dan polisi pada Jumat, 23 Mei 2014.

Tepat sebelum pukul 21.30 waktu setempat, seorang pemuda berusia 22 tahun bernama Elliot Rodger menabrakkan BMW-nya di jalan-jalan Isla Vista, sebuah kota perguruan tinggi yang berdekatan dengan Santa Barbara. Empat orang tewas, termasuk Rodger selaku tersangka pembunuh.

Di apartemen Rodger, yang digambarkan Sheriff Santa Barbara County Bill Brown sebagai "TKP yang mengerikan", polisi menemukan tiga mayat tambahan. Masing-masing telah ditikam secara brutal sampai mati.

Puing-puing itu, kata Brown, "jelas merupakan karya orang gila."

Enam orang yang diduga dibunuh oleh Rodger adalah mahasiswa di University of California, Santa Barbara (UCSB). Tiga pria yang ditemukan di apartemennya diidentifikasi sebagai Cheng Yuan Hong (20), George Chen (19), dan Weihan Wang (20), dilansir dari NBC News, Sabtu (20/5/2023).

Hong dan Chen terdaftar sebagai penyewa di apartemen Rodger. Tidak jelas apakah Wang juga teman sekamar.

Di luar rumah mahasiswi Alpha Phi, Rodger menembak mati Veronica Elizabeth Weiss (19) dan Katherine Breann Cooper (22). Rodger kemudian pergi ke IV Deli Market, di mana ia membunuh Christopher Ross Michael-Martinez (20), dan kemudian meluncur melalui jalan-jalan di Pulau Vista.

Seorang saksi, E.J. Debowski, menyaksikan dari terasnya saat BMW hitam Rodger meluncur ke arah pemain skateboard. Ia menyaksikan dengan ngeri ketika mobil itu menabrak penyewa, yang diidentifikasi sebagai Elliott Gee, seorang junior UCSB. Pada Minggu, 25 Mei malam, beberapa korban luka dirawat dan beberapa dibebaskan dari rumah sakit daerah.

Rodger tampaknya terbunuh oleh luka tembak yang dilakukan sendiri.

Ribuan menghadiri acara untuk para korban pada Sabtu, 24 Mei malam, dan pada Minggu. Rektor UCSB Henry T. Yang menangguhkan kelas pada Selasa dan mengingatkan siswa bahwa konseling tersedia.

"Ini adalah masa berkabung bagi kita semua," kata Yang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengenai Elliot Rodger

Elliot Rodger adalah putra Peter Rodger yang bermasalah, tetapi memiliki hak istimewa, seorang sutradara film dan fotografer yang mengerjakan "The Hunger Games".

Ibu tirinya adalah Soumaya Akaaboune, seorang aktris yang tampil di "Zona Hijau" pada 2010 bersama Matt Damon, dan yang membintangi serial televisi "Real Housewives" versi Prancis.

Rodger dibesarkan di London, Inggris dan Los Angeles, AS dan ia akhirnya pindah ke Santa Barbara, AS. Menurut manifesto atau otobiografi setebal 141 halaman yang diyakini sebagai miliknya, ia beberapa kali putus sekolah di perguruan tinggi kota, dan dalam perjalanannya berubah dari seorang anak laki-laki yang tidak percaya diri menjadi seorang pria terisolasi yang mengarahkan pembalasannya pada perempuan.

"Umur saya 22 tahun, dan saya masih perjaka. Saya bahkan belum pernah mencium seorang gadis," kata Rodger dalam video YouTube yang diunggahnya minggu lalu sebelum pembantaian dilakukan.

"Saya telah kuliah selama 2 setengah tahunm sebenarnya lebih dari itu, dan saya masih perawan. Itu sangat menyiksa," katanya.

"Perguruan tinggi adalah waktu ketika semua orang mengalami hal-hal seperti seks, kesenangan, dan kesenangan. Dalam tahun-tahun itu, saya harus membusuk dalam kesepian."

"Kalian para gadis tidak pernah tertarik padaku," katanya, menambahkan, "Aku akan menghukum kalian semua untuk itu."

3 dari 3 halaman

Bisakah pembunuhan itu dicegah?

Ayah dari salah satu korban, Christopher Michael-Martinez, menyampaikan permohonan dengan air mata kepada wartawan tentang bagaimana putranya dibunuh oleh "politisi pengecut dan tidak bertanggung jawab dan NRA (National Rifle Association)."

Masing-masing dari tiga pistol semi-otomatis 9 milimeter yang ditemukan di mobil Rodger dibeli secara legal dari dealer senjata berlisensi federal.

Pada April 2014, polisi mengunjungi Rodger setelah kerabat yang bersangkutan menghubungi terapisnya. Namun Brown, sang sheriff, mengatakan kepada stasiun televisi milik NBC KNBC 4 bahwa "ia meyakinkan mereka bahwa itu semua salah paham."

Rodger mengakui bahwa ia mengalami masalah, tetapi ia berencana untuk meninggalkan sekolah, kata Brown kepada stasiun tersebut. "Ia mampu meyakinkan mereka bahwa ia bukanlah ancaman bagi dirinya sendiri atau orang lain."

Karena Rodger tidak memiliki catatan berbahaya bagi dirinya sendiri atau orang lain, tidak ada yang bisa dilakukan polisi, kata pakar kesehatan mental Ann Lippincott kepada Mike Taibbi dari NBC. "Mereka benar-benar melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan," katanya.

Setelah orang tua Rodger melihat video terbarunya di YouTube, mereka menelepon polisi dan berlari dari Los Angeles ke Santa Barbara secepat mungkin.

Sayangnya, mereka terlambat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini