Sukses

Aneh tapi Nyata, Pengusaha Thailand Viral Akibat Minum Darah Buaya Demi Tetap Bugar

Seorang pengusaha Thailand selatan menjadi viral karena dirinya mengklaim bahwa rahasia kesehatannya yang baik adalah meminum darah buaya yang dicampur alkohol dua kali sehari.

Liputan6.com, Trang - Seorang pengusaha asal Thailand selatan baru-baru ini menjadi viral karena dirinya mengklaim bahwa rahasia kesehatannya yang baik adalah, dengan meminum darah buaya yang dicampur alkohol dua kali sehari.

Mengutip dari ghanamma.com, Sabtu (20/5/2023), Rojakorn Nanon yang berusia 52 tahun dari Provinsi Trang Thailand mengklaim memulai hari dengan segelas darah buaya dan dicampur dengan minuman beralkohol Thailand, yang disebut lao khao. Bukan hanya itu saja, ternyata dirinya juga menikmati minuman serupa sebelum tidur.

Pengusaha itu mengklaim bahwa dia dulu lemah secara fisik dan merasa kelelahan sepanjang waktu, tetapi sejak dia mulai minum ramuan darah buaya, keadaan berubah menjadi lebih baik. Dia meyakini itu efek dari ramuan racikannya.

Dirinya juga percaya, darah dari buaya mempunyai keajaiban untuk beberapa organ, darah, dan sistem saraf.

Nanon mulai meminum darah buaya yang dicampur dengan lao khao pada Maret lalu, setelah mengetahui koktail tersebut dijual oleh Wanchai Chaikerd, pemilik peternakan buaya Thailand di subdistrik Ban Pho.

Wanchai yang berusia 53 tahun mengklaim bahwa darah buaya sangat sedikit – satu atau dua gelas – jadi dia mencampurnya dengan lao khao. Dan dibandrol sekitar $6 – $9 (89 ribu - 134 ribu rupiah) per gelas.

Wanchai, yang memiliki peternakan buaya terbesar di Provinsi Trang, mengklaim bahwa ramuannya membantu sirkulasi, memperkuat sel darah merah, meningkatkan jumlah trombosit dan sel darah putih, serta memelihara sel telur dan sperma. Konon darah buaya bahkan bisa menyembuhkan kemandulan.

Buaya yang berusia antara tiga dan empat tahun biasanya dikorbankan untuk membuat koktail kontroversial itu, karena pada saat itulah mereka paling kuat sehingga darahnya memiliki efek paling kuat.

Wanchai hanya bisa mengekstrak sekitar 100cc darah dari satu hewan, yang hanya cukup untuk dua gelas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Daging Buaya Bakar Jadi Menu Baru di Australia, Berani Coba?

Berbicara mengenai buaya, seorang warga Australia mencoba untuk menyajikan menu daging buaya yang dipanggang. Untuk mendapatkan cita rasa itu, penduduk dari kawasan Australia Utara sengaja meletakkan daging hewan itu di barbekyu.

Itulah yang dilakukan Justin Whitrow di Mindil Beach Sunset Markets. Ia sengaja memasak daging buaya yang disajikan dalam taco. Withrow menganggap waktu memasak delapan hingga sembilan jam dapat menciptakan rasa baru pada daging.

"Ini jadi lumayan berbeda. Banyak orang yang menyebutnya sejenis ayam yang dibumbui, tapi kami menemukan hewan itu keluar dari panggangan mirip konsistensi daging babi tumis yang lengket," kata Whitrow. 

Buaya yang dikuliti tetap memiliki kepala, masing-masing buaya punya ukuran sekitar 1,5 meter hingga 1,8 meter.

"Seperti kebanyakan hewan, yang berukuran lebih kecil rasa dagingnya lebih manis sehingga lebih enak," katanya.

Whitrow mengatakan, ia telah melihat perlakuan serupa dengan buaya di Amerika Serikat, tetapi berharap buaya panggang bisa menjadi dikenal sebagai hidangan "benar-benar unik" untuk Kawasan Utara.

Baca selengkapnya di sini... 

3 dari 4 halaman

Viral TKA Cina Bantai Buaya di Konawe, BKSDA Amankan Panci Berisi Sup Daging Buaya

Bukan hanya di Thailand atau di Australia yang mengkonsumi darah ataupun daging buaya, di Indonesia sendiri pernah beredar foto-foto viral, TKA China membantai seekor buaya muara di area pertambangan PT OSS di Kabupaten Konawe. 

Dalam foto, terlihat sejumlah TKA China, menyembelih dan menguliti reptil berwarna hitam kekuningan sepanjang 2,5 meter itu di depan salah satu bangunan di sekitar lokasi perusahaan.

Juga tampak dalam foto, mereka menaruh kacamata berwarna hitam dan helm warna kuning di atas kepala buaya. Sekilas, buaya muara tangkapan TKA Cina menyerupai gaya seorang pekerja pabrik smelter pertambangan. 

Saat tim investigasi BKSDA turun ke sekitar lokasi pemukiman pekerja di dekat pabrik PT OSS, mereka terkejut menemukan buaya sudah dalam potongan-potongan kecil. Malah, TKA Cina ternyata sudah mengonsumsi sebagian besar daging buaya yang ada di dalam foto.

Baca selengkapnya di sini... 

4 dari 4 halaman

Bukan Kaleng-Kaleng, Ini Baru Jok Kulit Buaya Asli

Selain itu, segala sesuatu yang dibuat dan berhubungan dengan kulit buaya, pasti memiliki harga jual tinggi. Tidak hanya tas, sepatu, jaket, tapi juga jok motor yang menggunakan binatang reptil ini.

Namun, berbeda dengan pemotor satu ini, yang menggunakan jok asli dari kulit buaya. Bukan kaleng-kaleng, pasalnya si pengendara motor ini benar-benar menduduki buaya yang ditaruh di atas motornya.

Melansir akun instagram @netizenracing, terlihat seorang pria, yang sepertinya bukan di Indonesia, tengah mengendarai motor sambil membawa seekor buaya yang ditaruh di atas motornya.

Sambil melaju di jalan raya, pria ini menduduki badan buaya karena memang ukuran binatang yang dibawanya ini cukup besar. 

Namun, sepertinya buaya yang dibawa pengendara motor ini sudah mati karena terlihat tidak bergerak sama sekali, dan pemotor ini dengan santai duduk di atas buaya dengan tangan kanan memegang setang dan tangan kiri memegang kepala buaya.

Baca selengkapnya di sini... 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini