Sukses

PM Jepang Fumio Kishida Pastikan Hadir di Pertemuan G7 Usai Dilempar Bom Asap

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memastikan hadir dalam pertemuan negara kelompok G7 setelah mendapat serangan dan ancaman.

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memastikan hadir dalam pertemuan negara kelompok G7 setelah mendapat serangan dan ancaman.

Kishida lolos tanpa cedera setelah seorang melemparkan benda seperti bom asap selama kampanye pemilihan di sebuah pelabuhan perikanan di Jepang bagian barat.

“Hal ini mencerminkan meningkatnya tantangan dalam berpolitik akhir-akhir ini,” kata Menteri Sumber Daya Alam Kanada, Jonathan Wilkinson.

"Sayangnya saya berpikir bahwa media sosial dan beberapa kesalahan informasi yang menyebar secara online," kata Wilkinson tempat para menteri iklim dan energi G7 bertemu, dikutip dari laman Straits Times, Minggu (16/4/2023).

Tersangka dalam insiden pada Sabtu kemarin yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Ryuji Kimura yang masih berusia 24 tahun juga membawa pisau ketika dia ditangkap.

Belum ada motif serangan yang jelas. Seorang petugas polisi terluka ringan atas insiden tersebut.

Berbicara kepada wartawan, Kishida menyebut Jepang tidak boleh membiarkan tindakan kekerasan menyerang fondasi demokrasi.

"Pada saat pejabat tinggi dari seluruh dunia sedang berkunjung, Jepang secara keseluruhan perlu memaksimalkan upayanya untuk memastikan keamanan dan keselamatan," kata Kishida kepada wartawan, Minggu.

“Tidak dapat dimaafkan tindakan kekerasan seperti itu dilakukan selama kampanye pemilu,” tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengingat Kasus Pembunuhan Shinzo Abe

Ketakutan bomnya di prefektur Wakayama dekat Osaka adalah pengingat menakutkan atas kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe Juli lalu, yang ditembak dengan senjata rakitan saat berkampanye untuk pemilihan parlemen.

Pembunuhan Abe mengejutkan Jepang, di mana kejahatan yang menggunakan senjata sangat jarang terjadi, dan mendorong peninjauan keamanan bagi para politisi, yang secara rutin berbaur dengan publik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini