Sukses

3 Pemuda AS Pembocor Rahasia Negara, Edward Snowden hingga Jack Teixeira

Berikut ini kisah tiga orang pembocor rahasia AS yang sempat jadi sorotan dunia, mengutip sejumlah sumber.

Liputan6.com, Washington, DC - Seorang pemuda bernama Jack Teixeira ditangkap aparat karena membocorkan dokumen-dokumen rahasia Kementerian Pertahanan Amerika Serikat. Konten dokumen itu sempat beredar di media sosial beberapa waktu lalu. 

Isi dokumennya banyak terkait isu Ukraina. Pelaku telah ditangkap pada Kamis 13 April 2023. 

Menurut situs Kementerian Kehakiman AS, Jack Teixeira merupakan pegawai di United States Air Force National Guard. Usianya masih 21 tahun, sehingga ia adalah generasi 2000-an. 

Kasus Jack Teixeira seakan menjadi nostalgia ketika para pemuda AS membocorkan rahasia-rahasia negara. Mereka pun sebenarnya anggota pemerintahan, bukan orang luar atau warga sipil biasa. 

Pembaca isu internasional tentu masih ingat soal kebocoran data Wikileaks yang mengungkap kekejaman perang di Afghanistan dan Irak. Dokumen-dokumen perang yang disebar ternyata berasal dari Chelsea Manning yang bekerja di militer AS.

Ada pula kasus Edward Snowden yang mengungkap tindakan mata-mata ilegal dari lembaga intelijen AS. 

Bagaimana kisah mereka?

Berikut ini kisah tiga orang pembocor rahasia AS yang sempat jadi sorotan dunia, mengutip sejumlah sumber, Jumat (14/4/2023):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Chelsea Manning

Kasus: Wikileaks

Chelsea Manning (dulu bernama Bradley) merupakan mantan anggota intelijen di militer AS. Sosok kelahiran 17 Desember 1987 ini pernah ditugaskan di Forward Operating Base Hammer di Irak.

Situs Kementerian Kehakiman AS menyebut Chelsea dulu punya izin keamanan "Top Secret".

Antara Januari-Mei 2020, Chelsea Manning mendownload empat database dari berbagai kementerian dan lembaga di AS. Waktu itu, usia Manning masih 22 tahun.

Isi database yang disimpan Chelsea terkait 90 ribu laporan signifikan terkait perang di Afghanistan, 400 ribu di antaranya terkait perang Irak, 800 dokumen tentang Guantanamo Bay, hingga 250 ribu dokumen dari Kementerian Luar Negeri AS.

Pada Maret 2020, Julian Assange membantu Chelsea untuk membuka password milik pemerintah AS. Keduanya pun berkolaborasi untuk membocorkan dokumen-dokumen rahasia itu.

Manning ditangkap pada Mei 2010 dan dijatuhi hukuman penjara selama 35 tahun. Ketika dipenjara, ia transisi menjadi seorang wanita.

Beruntung, ia dibebaskan Presiden Barack Obama pada 2017. 

Pada 2018, Chelsea Manning terjun ke dunia politik untuk menjadi anggota Senat dari negara bagian Maryland. Ia masuk Partai Demokrat, namun kalah di pemilihan kandidat.

3 dari 4 halaman

2. Edward Snowden

Kasus: National Security Agency (NSA)

Edward Snowden dulunya merupakan orang yang nasionalis. Setelah terjadi peristiwa serangan 11 September (9/11), ia langsung berkomitmen untuk menjaga negaranya. Pemuda tampan yang jago komputer itu lantas bergabung ke CIA. 

Selama berkarier di dalam pemerintahan, Edward Snowden mendapat posisi di NSA. Tak disangka, ia malah menemukan sesuatu yang membuatnya dilematis.

Pada 2013, Snowden yang berusia 29 tahun mengungkap ke media The Guardian bahwa NSA memata-matai warga Amerika Serikat secara ilegal. Ia juga membocorkan dokumen-dokumen dari NSA.

Tindakan Snowden membuat geger di AS, namun untungnya Snowden lebih dulu kabur ke luar negeri. Ia sempat pergi ke Hong Kong, kemudian terbang ke Rusia. 

Hingga kini, Snowden masih menjadi eksil di Rusia. Ia mengaku ingin pulang ke AS, namun ia tak mendapat grasi dari Presiden Barack Obama atau Donald Trump. 

Pada 2017, Snowden menikahi pacarnya yang berasal dari AS. Ia kemudian menjadi ayah, dianugerahi dua orang anak.

 

4 dari 4 halaman

3. Jack Teixeira

Yang terbaru adalah kasus Jack Teixeira. Kasus penyebaran dokumen yang ia lakukan terjadi di tengah invasi Rusia ke Ukraina. 

Pemuda Gen Z ini disebut membocorkan dokumennya lewat platform chat Discord, sebelum akhirnya dilaporkan oleh media massa.

Sebelumnya dilaporkan, Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan, Teixeira ditahan tanpa insiden sehubungan dengan penyelidikan atas dugaan penghapusan, penyimpanan, dan pengiriman informasi rahasia pertahanan nasional secara ilegal.

Kebanyakan dokumen yang tersebar masih terkait perang Rusia-Ukraina, seperti pengiriman senjata. Belum jelas apa motif dari Jack Teixeira dalam penyebaran dokumen ini. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini