Sukses

Menlu Taiwan: Latihan Militer China Adalah Persiapan untuk Melancarkan Perang

China meluncurkan latihan pada Sabtu (8/4), sehari setelah Presiden Tsai Ing-wen kembali dari kunjungan 10 harinya ke Amerika Tengah dan AS, di mana dia bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy dan sejumlah anggota parlemen AS lainnya.

Liputan6.com, Taipei - Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengutuk tindakan China yang menggelar latihan militer di sekitar pulau itu. Dia memperingatkan Beijing sedang bersiap melancarkan perang.

"Lihat latihan militer dan juga retorika mereka, mereka tampaknya berusaha bersiap untuk melancarkan perang melawan Taiwan," ungkap Joseph seperti dilansir CNN, Kamis (13/4/2023).

"Pemerintah Taiwan memandang ancaman militer China sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima dan kami mengutuknya."

Ditanya apakah Taiwan mengetahui tepatnya kapan China akan mengambil tindakan menyusul penilaian intelijen Amerika Serikat (AS) yang menyebutkan bahwa Presiden Xi Jinping telah menginstruksikan militernya untuk bersiap pada tahun 2027, Joseph menyatakan keyakinannya pada persiapan Taiwan.

"Pemimpin China akan berpikir dua kali sebelum mereka memutuskan untuk menggunakan kekerasan terhadap Taiwan. Tidak peduli apakah itu tahun 2025 atau 2027 atau bahkan lebih, Taiwan hanya perlu bersiap-siap," ujar Joseph.

Latihan militer terbaru China disebut menandai pertama kalinya angkatan laut negara itu menyimulasikan serangan pesawat tempur berbasis kapal induk di Taiwan.

China meluncurkan latihan pada Sabtu (8/4), sehari setelah Presiden Tsai Ing-wen kembali dari kunjungan 10 harinya ke Amerika Tengah dan AS, di mana dia bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy dan sejumlah anggota parlemen AS lainnya.

Beijing menggambarkan latihan militernya sebagai peringatan serius terhadap kolusi pasukan separatis Taiwan dengan kekuatan eksternal dan langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayahnya.

Ditanya apakah biaya atas lawatan Presiden Tsai Ing-wen terlalu tinggi, Joseph mengatakan, "China tidak dapat mendikte bagaimana Taiwan berteman. Dan China tidak dapat mendikte bagaimana teman-teman kami ingin menunjukkan dukungan kepada Taiwan."

China melakukan latihan militer skala besar serupa di sekitar Taiwan pada Agustus lalu pasca kunjungan Ketua DPR AS saat itu Nancy Pelosi ke Taipei.

Taiwan dan China diperintah secara terpisah sejak berakhirnya perang saudara lebih dari tujuh dekade lalu. Namun, Partai Komunis China mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya dan dalam beberapa tahun terakhir, Presiden Xi Jinping telah memperjelas ambisinya untuk "bersatu kembali" dengan Taiwan, sekalipun harus menggunakan kekerasan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

AS Menjamin Keamanan Taiwan tapi...

Ketika ketegangan antara AS dan China memburuk terkait Taiwan, Presiden Joe Biden mengatakan bahwa AS akan mempertahankan pulau itu secara militer jika China menyerang. Di lain sisi, pejabat AS bersikeras bahwa Washington tetap berkomitmen pada kebijakan "satu China".

Melalui Undang-Undang Hubungan Taiwan, AS secara hukum diwajibkan untuk menyediakan persenjataan pertahanan kepada Taiwan, tetapi tetap tidak jelas apakah AS akan membela Taiwan jika terjadi percobaan serangan China.

Adapun Joseph berulang kali menekankan bahwa mempertahankan Taiwan adalah tanggung jawab pulaiu itu sendiri.

"AS tampaknya lebih bertekad dari sebelumnya dalam menciptakan situasi (agar) China tahu bahwa serangan militer terhadap Taiwan akan dikaitkan dengan biaya yang besar. Dan kami menghargai AS atas sikap tersebut," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini