Sukses

Misteri Hilangnya 5 Anggota Keluarga Martin, 65 Tahun Berlalu dan Kasus Belum Terpecahkan

Sebuah keluarga di Oregon, Amerika Serikat (AS) yang terdiri dari lima, menghilang sebelum Natal pada 1958. Hingga saat ini, misteri hilangnya mereka belum terpecahkan.

Liputan6.com, Portland - Sebuah misteri hilangnya keluarga di Oregon pada 1958 sebelum Natal hingga kini belum terpecahkan. Keberadaan mereka masih misterius, tak diketahui bagaimana nasibnya. Apakah mereka sudah tewas atau masih hidup, korban kecelakaan atau pembunuhan?

Kisahnya bermula pada 7 Desember 1958, saat lima anggota keluarga Martin masuk ke mobil station wagon Ford mereka. Menjelang natal, keluarga Martin memutuskan untuk pergi ke Columbia River Gorge untuk mengumpulkan tanaman hijau yang digunakan sebagai penghias rumah mereka di Portland, Oregon, Amerika Serikat (AS).

Namun sejak itu, keluarga Martin tidak pernah kembali ke rumah. Dalam perjalanan mereka pada hari musim dingin itu, mereka menghilang, tidak pernah terlihat lagi.

Selama bertahun-tahun, para detektif mencoba memecahkan kasus hilangnya keluarga itu. 

Malam sebelum mereka menghilang, Kenneth Martin yang berusia 54 tahun saat itu mengenakan setelan Sinterklas dan menghadiri pesta Natal, di mana ia membagikan permen tongkat kepada tetangganya, sebuah tradisi keluarga.

Keesokan harinya, Kenneth masih memakai setelan Sinterklas, jadi setelan itu dipakainya ketika keluarga Martin berangkat untuk perjalanannya ke Columbia River Gorge. Istrinya, Barbara Martin yang kala itu berusia 48 tahun, telah meninggalkan banyak cucian di mesin.

Putri sulung mereka, Barbie, adalah siswa berusia 14 tahun di sekolah menengah setempat. Barbie dan adik perempuannya Virginia (13) dan Sue (11), masuk ke bagian belakang mobil berwarna krem ​​dan merah dalam perjalanan misterius itu.

Hasil penyelidikan mendapati bahwa keluarga Martin berhenti setidaknya dua kali sebelum mereka menghilang. Mereka makan di sebuah restoran di Hood River, Oregon, sekitar 96 km dari Portland. Mereka juga sempat membeli bensin di Cascade Locks, sekitar 64 km di atas Sungai Columbia dari rumah, demikian dilansir dari All That's Interesting, Minggu (16/4/2023).

Kendati demikian, setelah mengisi tangki bensin, keluarga itu menghilang begitu saja tak ada kabar. Mereka tidak pernah kembali ke Portland, teman dan kerabat keluarga segera menelepon polisi. Hanya ada sedikit petunjuk dalam kasus hilangnya keluarga Martin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Petunjuk Awal di Kasus Keluarga Martin yang Hilang

Keluarga beranggotakan lima orang yang hilang secara tiba-tiba itu membingungkan polisi. Meski banyak pencarian, penyelidik tidak dapat menemukan satu pun jejak keluarga atau bahkan station wagon mereka.

Medford Mail Tribune melaporkan bahwa petunjuk pertama tiba di kotak surat keluarga Martin dua minggu setelah mereka menghilang: tanda terima pom bensin yang menunjukkan bahwa Kenneth Martin telah menandatangani lima galon bensin pada hari mereka menghilang. Tidak ada uang yang diambil dari rekening bank keluarga Martin sejak itu.

Tanda terima itu membawa pihak berwenang ke Cascade Locks, tempat terakhir keluarga itu terlihat. Namun, ketika penemuan itu tidak menghasilkan informasi baru yang berguna, penyelidik menemukan jalan buntu.

Ratusan telepon dan surat mengalir dengan tip, karena dugaan "penampakan" anggota keluarga muncul di seluruh negeri. Seorang perempuan bahkan menelepon untuk mengatakan bahwa ia mendapat penglihatan bahwa keluarganya "di dalam air oleh tiang totem". Namun, tidak satu pun dari tip ini yang membuat polisi lebih dekat untuk memecahkan kasus keluarga yang hilang itu. 

3 dari 4 halaman

Jasad Dua Anggota Keluarga Martin Ditemukan

Pihak berwenang terus menjelajahi hutan dalam radius 80 km dari Portland.

Kemudian, pada Februari 1959, mereka menemukan petunjuk lain yakni satu set jejak ban di tebing yang menghadap ke Sungai Columbia yang cocok dengan station wagon Ford tahun 1954 milik keluarga Martin. Yang mengkhawatirkan, jejaknya sepertinya lari dari tebing.

Berharap menemukan mobil itu, Korps Insinyur Angkatan Darat menurunkan permukaan air di belakang Bendungan Bonneville. Namun, pencarian itu terbukti tidak berhasil.

Berbulan-bulan berlalu sebelum petunjuk penting muncul dalam kasus itu. Akhirnya, pada Mei 1959, lebih dari lima bulan setelah keluarga Martin hilang, pihak berwenang menemukan jasad Virginia dan Sue mengambang di Sungai Columbia.

Penyebab kematian mereka secara resmi terdaftar sebagai tenggelam. Namun, tubuh Virginia Martin ditemukan dengan lubang misterius di tengkoraknya, dan karena tubuh gadis-gadis itu telah membusuk begitu lama, otopsi tidak dapat mengungkapkan secara pasti apa penyebabnya.

Sementara itu, Kenneth, Barbara, dan Barbie tetap hilang.

Hanya satu anggota keluarga Martin yang selamat, yaitu Donald Martin, anak tertua yang saat itu berusia 28 tahun dan berada di Angkatan Laut ketika keluarganya hilang. Ia telah ditempatkan di New York, di seberang Portland. Donald juga tidak pulang ke rumah untuk upacara peringatan saudara perempuannya, meskipun ia pulang untuk menyelesaikan harta waris keluarganya.

"Saya tahu tidak ada orang yang akan membunuh keluarga saya dan tidak ada alasan untuk itu, tetapi saya tidak melihat bagaimana itu bisa menjadi sebuah kecelakaan," kata Donald kepada Detektif Walter Graven pada saat itu.

Graven menghabiskan waktu bertahun-tahun mencoba mengungkap keluarga Martin yang hilang. Bahkan, Graven tiba pada kesimpulan yang meresahkan: Donald mungkin terlibat dalam hilangnya keluarganya.

Di buku catatannya, Graven menulis, "Itu harus direncanakan oleh ---". Ia mencoret nama tersangka di atas kata-kata, "tidak ada orang lain yang punya motif."

Menurut hasil pencarian komputer salah satu penyelidik, nama yang dicoret oleh Graven adalah "Donald".

Sepotong bukti lainnya yang menghubungkan Donald dengan kasus hilangnya keluarga Martin adalah senjata berdarah ditemukan di dekat mobil curian yang telah ditinggalkan di Cascade Locks, tempat keluarga Martin terakhir terlihat.

"Itu benar-benar dilapisi dengan darah kering dari apa pun yang mereka pukul," jelas Bonnie Cox yang suaminya menemukan pistol itu. "Sepertinya mereka telah memukuli sesuatu sampai mati."

Coxes menyerahkan pistol itu ke sheriff atau kepala polisi daerah setempat. Namun anehnya, sheriff tidak pernah memprosesnya sebagai bukti.

Para detektif juga menyadari bahwa pistol itu memiliki hubungan yang mengejutkan dengan Donald Martin. Beberapa tahun sebelum keluarga Martin hilang, Donald pernah bekerja di toko perlengkapan olahraga setempat sebelum ia dipecat karena diduga mencuri barang, termasuk pistol yang ditemukan di dekat tempat keluarganya menghilang.

4 dari 4 halaman

Kasus Keluarga Martin Menjadi Kasus Tak Terpecahkan

Dengan buntunya petunjuk, kasus hilangnya tiga anggota keluarga Martin lainnya menjadi cold case atau kasus investigasi kriminal yang belum terpecahkan yang tetap terbuka sambil menunggu penemuan bukti baru.

Detektif Graven menulis dalam catatannya, "Meskipun saya tidak dapat petunjuk dari siapa pun, tidak ada pembunuhan yang tidak dapat diselesaikan."

Namun, Graven tidak pernah menyelesaikan kasus keluarga Martin yang hilang. Ia meninggal pada 1988. Donald Martin juga meninggal pada 2004. Lebih dari 60 tahun setelah Martin menghilang, kasus mereka masih belum terpecahkan.

Bukti menunjukkan dua kemungkinan utama. Setelah memasukkan lima galon bensin ke dalam mobilnya, Kenneth Martin mungkin secara tidak sengaja mundur karena tebing, menjatuhkan station wagon keluarga ke Sungai Columbia.

Lalu, ada kemungkinan yang lebih menyeramkan, bahwa keluarga Martin mungkin menjadi korban kejahatan. Mobil curian dan senjata berdarah yang dikaitkan dengan satu-satunya anggota keluarga yang masih hidup melukiskan gambaran kelam. Namun, apakah Donald Martin terlibat?

Tanpa bukti baru dan dengan tiga anggota keluarga yang masih hilang, kecil kemungkinan hilangnya keluarga Martin akan terpecahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.