Sukses

Brasil Perintahkan Penangkapan Pejabat Publik Pasca Kerusuhan

Kerusuhan yang terjadi pada Minggu (8/1) di Brasilia dipicu oleh para pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro.

Liputan6.com, Brasilia - Otoritas kehakiman Brasil memerintahkan penangkapan sejumlah pejabat tinggi publik pasca kerusuhan yang terjadi pada Minggu (8/1/2023). Kerusuhan tersebut dipicu oleh para pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro yang menyerbu gedung-gedung pemerintahan dan mengepung istana kepresidenan di Brasilia.

"Para pejabat itu termasuk mantan kepala keamanan publik Brasilia Anderson Torres dan lainnya yang bertanggung jawab atas tindakan dan kelalaian yang menyebabkan kerusuhan," ungkap kantor jaksa agung seperti dilansir BBC, Rabu (11/1).

Oleh otoritas keamanan, Torres dituduh melakukan "operasi sabotase terstruktur". Namun, ia menyangkal peran apa pun dalam kerusuhan itu dan menyesalkan hipotesis absurd tersebut.

Torres, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri kehakiman pada pemerintahan Jair Bolsonaro, dipecat dari jabatannya sebagai kepala keamanan publik pada hari Minggu oleh Gubernur Brasilia Ibaneis Rocha. Namun, tak lama, Rocha sendiri diskors dari jabatannya selama 90 hari oleh Mahkamah Agung.

Kolonel Fabio Augusto, seorang komandan polisi, dilaporkan telah diberhentikan pasca kerusuhan. Sementara itu, media lokal menyebutkan bahwa seorang mantan komandan militer telah ditangkap.

Kerusuhan pada Minggu terjadi sepekan setelah Presiden Lula da Silva dilantik. Dari sekitar 1.500 orang yang telah ditahan dan dibawa ke kantor polisi, nyaris 600 di antaranya telah dibawa ke fasilitas lain, di mana polisi memiliki lima hari untuk menuntut mereka secara resmi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aparat Dituduh Beritikad Buruk

Presiden Lula da Silva menuduh pasukan keamanan tidak kompeten, beritikad buruk atau jahat karena gagal menghentikan kerusuhan

"Anda akan melihat dalam gambar-gambar bahwa mereka (petugas polisi) sedang memandu orang-orang dalam perjalanan ke Praca dos Tres Powers," kata Lula da Silva. "Kami akan mencari tahu siapa pemodal para pengacau yang pergi ke Brasilia ini dan mereka semua akan membayarnya dengan hukuman."

Terkait Jair Bolsonaro, jaksa penuntut umum pada Selasa dilaporkan meminta pengadilan melakukan audit untuk membekukan asetnya sebagai respons atas kerusuhan.

Jair Bolsonaro, yang merupakan politikus sayap kanan, hingga saat ini belum mengakui kekalahannya atas Lula da Silva dalam pemilu yang berlangsung pada Oktober lalu. Ia bahkan memilih terbang ke Amerika Serikat sebelum pelantikan.

3 dari 4 halaman

Bolsonaro Keluar dari RS

Istri Jair Bolsonaro pada Senin mengumumkan bahwa suaminya dirawat di sebuah rumah sakit di Florida, AS, setelah menderita sakit pada bagian perut.

"Suami saya Jair Bolsonaro sedang dalam pengawasan di rumah sakit menyusul ketidaknyamanan di bagian perut akibat luka tusuk yang diterimanya pada tahun 2018," demikian dituliskan Michelle Bolsonaro di media sosialnya pada Senin (9/1).

"Kami berdoa untuk kesehatannya dan untuk Brasil," katanya.

Bolsonaro, seorang mantan perwira militer, menjabat sebagai presiden ke-38 Brasil. Ia telah beberapa kali menjalani perawatan di rumah sakit karena masalah perut pasca penikaman yang terjadi saat berkampanye pada tahun 2018.

Pria usia 67 tahun itu dilaporkan telah menjalani setidaknya empat operasi sejak penikaman terjadi. Sementara pelakunya dinyatakan tidak layak secara psikologis untuk diadili. Demikian dikutip dari Al Jazeera.

Sejumlah laporan menyebutkan, Jair Bolsonaro telah keluar dari rumah sakit pada Selasa. Dia mengklaim berniat kembali ke Brasil lebih cepat dari yang semula dijadwalkannya.

Sehari setelah kerusuhan, aparat bersenjata lengkap mulai membongkar kamp-kamp pendukung Jair Bolsonaro di Brasilia, termasuk kamp yang didirikan di luar barak tentara.

4 dari 4 halaman

Tren Sayap Kanan

Sejumlah pihak menilai bahwa Jair Bolsonaro menggunakan popularitasnya untuk menumbangkan demokrasi melalui gaya serangan yang mirip dengan yang dilakukan pendukung Donald Trump ke Capitol Hill pada 6 Januari 2021.

Politikus Amerika Serikat Jamie Raskin menegaskan bahwa penyerbuan Capitol AS dan Brasilia adalah bagian dari tren sayap kanan yang mengkhawatirkan.

"Dunia harus bertindak cepat untuk memperjelas bahwa tidak akan ada dukungan bagi pemberontak sayap kanan yang menyerbu Kongres Brasil," twit politikus Partai Demokrat AS itu. "Para fasis yang meniru pendukung Trump pada 6 Januari ini harus berakhir di tempat yang sama: penjara."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.