Sukses

Tokoh Fatah Meninggal di Penjara Israel, Palestina Geram

Salah satu tokoh Fatah meninggal di penjara Israel. Palestina tidak terima.

Liputan6.com, Tel Aviv - Hubungan politik Palestina dan Israel berpotensi memanas jelang akhir 2022. Salah satu tokoh pemimpin dari partai Fatah dilaporkan meninggal di penjara Israel.

Tokoh itu adalah Nasser Abu Hamid (51), salah satu pendiri Brigade Martir Al-Aqsa. Ia dipenjara di Israel dengan vonis seumur hidup.

Berdasarkan laporan media Israel, Hareetz, Selasa (20/12/2022), Nasser Abu Hamid meninggal dunia karena kanker paru-paru. Akan tetapi, pihak Palestina menyebut Israel tidak memberikan pelayanan medis yang layak kepada Nasser Abu Hamid.

Presiden Mahmoud Abbas yang berasal dari partai Fatah turut berduka atas kematian tersebut. Protes berupa mogok kerja juga dilakukan untuk protes kematian Abu Hamid. Hal itu turut dilakukan penjaga penjara Israel yang melakukn mogok makan.

Abu Hamid terkena tujuh vonis penjara seumur hidup karena tindak pidana terorisme. Ia ditahan pada tahun 2002. Abu Hamid dianggap sebagai orang dekat Marwan Barghouti, tokoh pemimpin Fatah.

Sebelum meninggal, ia sempat ditransfer ke Pusat Medis Shamir pada Senin (19/12). Namun, kondisinya sudah memburuk.

Administrasi Penjara Palestina menuduh Israel melakukan kejahatan karena tak memberikan pelayanan kesehatan dan melanggar hukum internasional. Pelayanan Penjara Israel membantah dan berkata Abu Hamid telah dirawat oleh staf medis penjara serta pihak eksternal.

Palestine Liberation Organization (PLO) menuntut agar Israel menyerahkan jenazah Abu Hamid agar kembali ke Palestina. Sementara, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh meminta Palang Merah dan organisasi HAM internasional agar terlibat untuk membebaskan narapidana Palestina yang sakit.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Remaja Perempuan Palestina Tewas Tertembak Tentara Israel, 7 Peluru Bersarang di Tubuh

Seorang gadis Palestina berusia 16 tahun tewas setelah tentara Israel menyerbu Kota Jenin di Tepi Barat utara, kata petugas medis dan saksi mata Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa gadis itu, Jana Zakarneh (16) dari kota Jenin, tewas setelah tujuh tembakan dari tentara Israel menghantamnya. 

Sumber lokal dan saksi mata mengatakan, pasukan khusus tentara Israel yang didukung oleh kendaraan lapis baja, menyerbu kota Jenin untuk menangkap dua warga Palestina.

Dua orang ini memang sudah diincar dan dicari oleh pasukan keamanan Israel karena terlibat dalam melakukan serangan terhadap Israel, dikutip dari Xinhua, Senin (12/12/2022).

Komunitas Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa empat warga Palestina yang terluka dievakuasi ke rumah sakit utama di kota tersebut.

Saksi mata mengatakan bahwa puluhan penembak Palestina bentrok dengan tentara Israel, yang menangkap dua buronan Palestina, mencatat bahwa baku tembak terjadi dengan beberapa ledakan di daerah tersebut.

Mereka mengatakan, setelah pasukan tentara Israel ditarik keluar dari K  ota Jenin, warga menemukan gadis Palestina tewas di rumah keluarganya dengan tujuh peluru menyusup ke tubuhnya.

Belum ada komentar segera dari otoritas Israel tentang kematian gadis itu.

Menurut tokoh resmi Israel, serangan darat tentara Israel diintensifkan menyusul serangkaian serangan yang dilakukan oleh warga Palestina, yang menewaskan lebih dari 20 warga Israel di Israel dan Tepi Barat.

Angka resmi Palestina menunjukkan bahwa lebih dari 200 warga Palestina telah tewas sejak Januari, termasuk lebih dari 50 orang di Jalur Gaza.

Sebagian besar warga Palestina tewas di kota Jenin dan Nablus di Tepi Barat utara

 

3 dari 4 halaman

Menlu AS Janji Tolak Aneksasi Israel

Sementara, Pemerintahan Joe Biden menegaskan supaya Israel tidak lagi melakukan aneksasi ke Palestina. AS pun tidak akan memberi dukungan terhadap tindakan tersebut.

Dilaporkan VOA Indonesia, Senin (5/12/2022), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Minggu (4/12) bersumpah akan menentang pendudukan dan pencaplokan wilayah Tepi Barat oleh Israel, namun berjanji akan menilai pemerintahan Israel berikutnya di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berdasarkan tindakan, bukan kepribadian sang pemimpin.

Netanyahu akan kembali berkuasa setelah menyepakati sebuah koalisi dengan gerakan sayap kanan ekstrem, termasuk Zionisme Keagamaan, yang akan diberikan tanggung jawab menangani masalah permukiman di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.

Saat berbicara kepada J Street, kelompok advokasi AS pro-Israel yang progresif, Blinken memberikan ucapan selamat kepada pemimpin veteran Israel itu, meski sebelumnya pernah berselisih dengan pemerintahan Demokrat terdahulu di Washington.

“Kami akan mengukur pemerintah (Israel) berdasarkan kebijakan yang diambilnya alih-alih kepribadian individunya,” kata Blinken.

Namun ia mengatakan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan bekerja “tanpa henti” untuk mempertahankan “cakrawala harapan,” seredup apa pun itu, demi pembentukan negara Palestina.

"Kami juga akan terus menentang dengan tegas tindakan yang merusak prospek solusi dua negara, termasuk – namun tidak terbatas pada – perluasan permukiman, pergerakan untuk mencaplok wilayah Tepi Barat, gangguan terhadap status quo bersejarah tempat-tempat suci, pembongkaran dan penggusuran, serta hasutan untuk melakukan kekerasan,” ujar Antony Blinken.

4 dari 4 halaman

Presiden Palestina Sebut China Sahabat Sejati

Presiden China Xi Jinping pada Kamis bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Riyadh.

Xi menunjukkan bahwa persahabatan China-Palestina sangat dihargai oleh rakyat mereka, menambahkan bahwa selama lima dekade terakhir dan lebih, kedua belah pihak selalu percaya dan mendukung satu sama lain. 

Tidak peduli bagaimana situasi internasional dan regional berubah, China selalu dengan tegas mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk memulihkan hak dan kepentingan sah bangsa mereka, dan selalu berdiri bersama rakyat Palestina, kata Xi.

Dikutip dari Xinhua, Jumat (9/12/2022) Komunitas internasional harus memprioritaskan masalah Palestina dalam agenda internasional, tetap pada arah solusi dua negara dan prinsip "tanah untuk perdamaian", dan memfasilitasi dimulainya kembali pembicaraan damai berdasarkan resolusi PBB yang relevan dan Perdamaian Arab.

Inisiatif, kata Xi, menambahkan bahwa China akan terus bekerja untuk solusi awal, adil an berjangka panjang untuk masalah Palestina.

Tahun depan menandai peringatan 35 tahun hubungan China-Palestina, Xi menekankan perlunya kedua belah pihak membuat rencana yang baik untuk merayakan hari jadi tersebut.

Kedua negara menandatangani dokumen kerja sama pariwisata, secara aktif memajukan negosiasi untuk perjanjian perdagangan bebas China-Palestina dan berhasil mengadakan sesi kedua Komite Bersama untuk Kerjasama Ekonomi, Perdagangan dan Teknis, kata Xi.

Xi juga menambahkan bahwa China telah menyediakan sejumlah besar vaksin dan perlengkapan anti-COVID lainnya untuk pengungsi Palestina, dan akan terus melakukan apa yang dapat dilakukan untuk membantu Palestina mengembangkan ekonominya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.