Sukses

Kazakhstan Perdana Punya 2 Capres Perempuan, Sediakan Juga Fasilitas bagi Penyandang Disabilitas

Kazakhstan tengah menyiapkan pilpres yang akan dilaksanakan pada Minggu (20/11/2022). Berbeda dari pilpres sebelumnya, kali ini ada kandidat perempuan dan disediakan fasilitas khusus untuk penyandang disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta - Persiapan agenda pemilihan presiden (pilpres) tentu cukup rumit dan panjang. Terlebih, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev baru saja mengumumkan percepatan pilpres pada 21 September lalu.

Ini berarti, hanya ada waktu dua bulan untuk menyiapkan agenda besar demokrasi negara tersebut -- yang akan dilaksanakan pada Minggu, 20 November 2022.

Bagaimanapun, berbagai upaya dilakukan demi tercapainya demokrasi Kazakhstan yang terbuka, transparan, dan adil -- tujuan ini secara resmi disebut "Just and Fair Kazakhstan" atau Kazakhstan yang benar-benar adil.

Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Daniyar Sarekenov dalam konferensi pers pada Jumat 18 November 2022.

Sayangnya, beberapa kalangan masyarakat memiliki keterbatasan atas akses platform demokrasi, khususnya dalam pemilihan pemimpin negara -- baik akses untuk pemilih ataupun yang dipilih.

Di antara keterbatasan itu adalah stereotipe ketimpangan gender yang ada membatasi keterlibatan perempuan di dunia politik.

Selain itu, tidak adanya fasilitas yang memadai mengakibatkan para penyandang disabilitas kesulitan untuk menggunakan hak suaranya dalam pemilihan.

Berdasarkan pernyataan resmi Dubes Kazakhstan, di antara dua hal penting yang dilakukan Kazakhstan sebagai upaya menyediakan peluang dan kesempatan secara merata bagi masyarakatnya pada Pilpres 2022 adalah adanya kandidat perempuan dan adanya fasilitas untuk penyandang disabilitas.

Kandidat Perempuan

Pilpres 2022 merupakan pemilihan pemimpin ketujuh sejak kemerdekaan Kazakhstan pada 1991.

Kali ini, terdapat enam kandidat presiden yang dicalonkan, dua di antaranya adalah perempuan, yaitu Qaraqat Abden yang mewakili "National Allience of Professional Social Workers" dan Saltanat Tursynbekova yang mewakili "Kzakh Mothers - The Way to Tradition".

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah Kazakhstan, dua kandidat perempuan mencalonkan diri sebagai presiden," ujar Dubes Daniyar.

Menurut pernyataan resminya, ini adalah langkah yang penting dalam perkembangan demokrasi Kazakhstan.

"Selama bertahun-tahun, kami telah mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan kesetaraan gender dan mempromosikan peran perempuan dalam bisnis dan politik," ujar Daniyar kepada para wartawan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fasilitas untuk Penyandang Disabilitas

Dubes Kazakhstan Daniyar Sarekenov menyebutkan, terdapat 10.101 tempat pemungutan suara di Kazakhstan dan 68 di negara tetangga dengan pemilih sekitar 12 juta suara. 

605.203 pemilih merupakan penyandang disabilitas, dengan 34 ribu di antaranya memerlukan kursi roda, penyandang tuna netra, atau tuna rungu.

Oleh karena itu, tak sekadar persiapan pilpres biasa seperti menyiapkan kotak suara atau berbagai keperluan voting lainnya, Kazakhstan secara khusus mempersiapkan berbagai fasilitas untuk para penyandang disabilitas yang akan menggunakan suaranya.

Dalam rangka memenuhi pemerataan hak-hak warganya untuk menggunakan suara, termasuk kepada para penyandang disabilitas, Kazakhstan menyediakan fasilitas taksi khusus disabilitas, penerjemah bahasa isyarat, jalur khusus disabilitas (tactile tracks), dan kertas suara dengan huruf Braille.

 

Penulis: Safinatun Nikmah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.