Sukses

Mengejutkan, Mantan Komandan Militan Al-Shabab Jadi Anggota Kabinet Somalia

Perdana Menteri Somalia menunjuk Mukhtar Robow untuk duduk di kabinet sebagai menteri untuk urusan wakaf dan agama. Robow adalah seorang mantan wakil pemimpin kelompok militan Al-Shabab yang membelot.

Liputan6.com, Mogadishu - Perdana Menteri Somalia menunjuk Mukhtar Robow untuk duduk di kabinet sebagai menteri untuk urusan wakaf dan agama. Robow adalah seorang mantan wakil pemimpin kelompok militan Al-Shabab.

Mengutip VOA Indonesia, Rabu (3/8/2022), Robow yang juga dikenal sebagai Abu Mansour, hadir di istana presiden Somalia Selasa 2 Agustus saat Perdana Menteri Hamza Abdi Barre mengumumkan kabinet barunya.

Perkembangan mengejutkan itu terjadi sehari setelah Robow dibebaskan dari markas besar Badan Intelijen dan Keamanan Nasional (NISA) Somalia.

Robow telah ditahan sejak Desember 2018, ketika pasukan pemerintah Somalia yang didukung oleh pasukan Uni Afrika dari Ethiopia menahannya di Kota Baidoa, Somalia, untuk mencegahnya mencalonkan diri sebagai pemimpin negara bagian federal Barat Daya.

Serangkaian demonstrasi mematikan terjadi setelah penangkapannya ketika para pendukungnya bentrok dengan pasukan regional yang menewaskan 15 orang di Baidoa.

Pemilihan Abu Mansour untuk jabatan kabinet merupakan upaya nyata untuk membuatnya bertanggung jawab atas konfrontasi ideologis melawan Al-Shabab. Portofolio barunya akan menempatkannya dalam bentrokan langsung dengan mantan rekan-rekannya karena ia akan berusaha untuk menerapkan kebijakan Presiden Hassan Mohamud melawan Al-Shabab di tiga bidang; ekonomi, ideologi, dan militer.

Penunjukan penting Kabinet lainnya termasuk Salah Ahmed Jama sebagai wakil perdana menteri, Abshir Omar Huruse sebagai menteri luar negeri, dan Abdulkadir Mohamed Nur, yang bertahan sebagai menteri pertahanan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Teroris Pembelot Berharga

Mengutip Associated Press (AP), Robow yang pernah kepalanya dihargai $ 5 juta atau sekitar Rp 74 miliar oleh AS membelot dari Al-Shabab yang terkait dengan Al-Qaeda pada tahun 2017. Pada awalnya disambut dengan pujian oleh pemerintah Somalia, tetapi ketika dia mencoba mencari kepemimpinan wilayah Barat Daya negara itu pada tahun 2018, dia ditahan.

Alasan di balik penangkapan Robow tidak pernah dijelaskan, presiden Somalia saat ini dalam beberapa kesempatan mengatakan penahanan itu tidak memiliki dasar hukum. Pemerintah Somalia tidak mengomentari pengangkatannya pada hari Selasa.

Robow, yang diyakini berusia awal lima puluhan, belajar hukum Islam di Sudan dan diyakini telah berpartisipasi dalam pertempuran anti-Soviet di Afghanistan. Dia pernah memuji Osama bin Laden dan mencoba memaksakan negara Islam di Somalia. Pada tahun 2008, AS menjatuhkan sanksi padanya dan menjulukinya specially designated global terrorist.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Upaya Somalia-AS untuk Bujuk Teroris Pembelot

Dia meninggalkan Al-Shabab setelah perselisihan dengan kelompok garis keras itu. "Saya tidak setuju dengan keyakinan mereka, yang tidak melayani agama Islam," katanya saat itu.

Pembelotannya terjadi tak lama setelah AS. menghapus imbalan untuk kepalanya atas permintaan pemerintah Somalia.

Somalia telah terlibat dalam upaya yang didukung AS mendorong para militan untuk meninggalkan Al-Shabab dengan keyakinan bahwa setiap pembelotan memperlihatkan kelemahan dalam kelompok ekstremis, yang memiliki ribuan anggota dan masih menguasai sebagian besar wilayah selatan dan tengah pedesaan.

4 dari 4 halaman

Robow Telah Berubah

Sementara itu Robow mengatakan kepada AP bahwa dia tidak bisa berkomentar, tidak ada tanda-tanda dia mundur dari kursi anggota kabinet, bahkan ketika Al-Shabab menyebutnya murtad.

Ketika kelompok itu bulan ini mengebom Baidoa, ibukota sementara Barat Daya, dia dengan cepat muncul di rumah sakit setempat untuk mengunjungi para korban dan mengutuk serangan itu.

Terlepas dari sejarah kelamnya yang mencakup perekrutan banyak pemuda lokal ke dalam Al-Shabab, beberapa di Southwest menyimpan niat baik untuk Robow setelah ia menyelamatkan beberapa pejabat pemerintah dari eksekusi tertentu ketika kelompok ekstremis menyerbu Baidoa pada 2009.

"Itu telah berkontribusi untuk mengubah persepsi rakyatnya terhadapnya, jadi mereka sedikit berhutang padanya," kata anggota parlemen daerah Ahmed Nur Adam kepada AP.

"Dia sudah mengubah dirinya menjadi lebih baik, jadi lupakan identitas masa lalunya," kata Ali Ahmed Isaq, seorang tetua adat setempat. "Jadi, sama seperti politisi lain dengan masa lalu yang mengerikan seperti panglima perang yang sekarang menjadi politisi, tidak ada yang dapat menyangkal peran kepemimpinannya."

Khawatir tentang popularitas Robow, pemerintah federal telah mengirim setidaknya satu pejabat tingkat tinggi untuk mencoba membujuknya untuk minggir. "Saya diminta untuk melepaskan pencalonan saya, tetapi saya memberi tahu Anda bahwa ... saya akan mencalonkan diri sebagai presiden," kata Robow kepada para pendukungnya bulan ini. "Dengan bantuan Tuhan, kita akan menang dan perdamaian akan menang."

Sekarang pemerintah mendukung kandidatnya sendiri dengan uang, kendaraan lapis baja, dan pasukan keamanan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.