Sukses

Polisi Israel Kembali Serbu Al Aqsa Usai Aksi Pelemparan Batu

Warga Palestina dan polisi Israel sering kali bentrok di lokasi itu selama seminggu terakhir menyusul serangkaian serangan mematikan di Israel dan serangan penangkapan di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Liputan6.com, Yerusalem - Polisi Israel dengan perlengkapan anti huru hara menyerbu sebuah situs suci Yerusalem yang sensitif bagi umat Yahudi dan Muslim pada Jumat (22/4) setelah para pemuda Palestina melemparkan batu ke sebuah gerbang tempat aparat berjaga.

Kekerasan terkini itu terjadi meskipun Israel menghentikan sementara kunjungan keagamaan Yahudi, yang dilihat Palestina sebagai provokasi. Petugas medis mengatakan puluhan warga Palestina terluka sebelum bentrokan mereda beberapa jam kemudian.

Warga Palestina dan polisi Israel sering kali bentrok di lokasi itu selama seminggu terakhir menyusul serangkaian serangan mematikan di Israel dan serangan penangkapan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Tiga roket telah ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza, yang dikendalikan oleh kelompok militan Islam Hamas.

Serangkaian peristiwa telah menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya tragedi tahun lalu. Saat itu protes dan kekerasan di Yerusalem akhirnya memuncak sehingga memicu perang selama 11 hari antara Israel dan pihak Hamas, dan kekerasan komunal terjadi di kota-kota campuran Israel.

Pemuda Palestina melemparkan batu ke arah polisi di gerbang yang mengarah ke kompleks Masjid al-Aqsa, menurut dua saksi Palestina yang berbicara dengan syarat anonim karena masalah keamanan. Polisi, dengan perlengkapan anti huru hara lengkap, kemudian memasuki kompleks, menembakkan peluru karet dan granat kejut ke arah pemuda-pemuda tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aksi Lempar Batu

Polisi Israel mengatakan orang-orang Palestina, beberapa membawa bendera Hamas, telah mulai menimbun batu dan mendirikan benteng kasar sebelum fajar. Polisi mengatakan bahwa setelah lemparan batu dimulai, mereka menunggu sampai setelah salat subuh sebelum memasuki kompleks.

Beberapa orang Palestina yang lebih tua mendesak para pemuda untuk berhenti melempar batu tetapi diabaikan. Selain melemparkan batu, puluhan pemuda bertopeng juga melemparkan kembang api ke polisi. Sebuah pohon terbakar di dekat gerbang tempat bentrokan dimulai. Polisi mengatakan kebakaran itu dipicu oleh kembang api yang dilemparkan orang-orang Palestina.

Kekerasan mereda di pagi hari setelah kelompok lain yang terdiri dari puluhan warga Palestina mengatakan mereka ingin membersihkan daerah itu menjelang salat Jumat, yang dihadiri oleh puluhan ribu jamaah Muslim. Polisi mundur ke gerbang dan lemparan batu berhenti.

Layanan medis Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan setidaknya 31 warga Palestina terluka, termasuk 14 orang dibawa ke rumah sakit. Seorang polisi perempuan dipukul di wajahnya dengan batu dan dibawa untuk perawatan medis, kata polisi.

 

3 dari 4 halaman

Kota Suci

Masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem adalah situs tersuci ketiga dalam Islam. Lapangan terbuka yang luas tempat masjid tersebut dibangun adalah situs paling suci bagi orang Yahudi, yang menyebutnya sebagai Temple Mount karena itu adalah lokasi dua kuil Yahudi di zaman dahulu. Situs tersebut terletak di jantung konflik Israel-Palestina dan bentrokan di sana sering memicu kekerasan di tempat lain.

Warga Palestina dan negara tetangga Yordania, penjaga situs tersebut, menuduh Israel melanggar pengaturan lama dengan mengizinkan semakin banyak orang Yahudi mengunjungi situs tersebut di bawah pengawalan polisi.

Kota Tua berada di Yerusalem timur, yang direbut Israel bersama Tepi Barat dan Gaza dalam perang Timur Tengah 1967. Israel mencaplok Yerusalem timur dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional dan menganggap seluruh kota sebagai ibu kotanya. Palestina ingin menjadi negara merdeka dan melirik Yerusalem timur sebagai ibu kota mereka.

4 dari 4 halaman

Palestina Desak PBB Hentikan Aksi Militer Israel di Yerusalem Timur

Palestina mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menghentikan aksi militer Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur. Permintaan itu disampaikan utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour melalui memo resmi.

Mansour mengatakan kepada stasiun radio "Voice of Palestine" bahwa memo yang dikirim kepada Dewan Keamanan PBB, Sekjen PBB dan Presiden Majelis Umum PBB "untuk mencegah pelanggaran Israel di kota tersebut," yakni tindakan dan langkah yang baru saja dilakukan Israel terhadap Palestina selama bulan suci Ramadhan di Masjid Al-Aqsa dan Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur.

Mansour menambahkan bahwa kejadian baru-baru ini di wilayah Palestina "akan dipaparkan secara detail selama sidang terbuka Dewan Keamanan yang membahas situasi " di Palestina pada 25 April.

Ia mengatakan bahwa misi Palestina akan menuntut dewan untuk mengemban tanggung jawab mereka "sekaligus menghentikan praktek ilegal otoritas Israel di Yerusalem Timur."

Pada Selasa malam pemuda Palestina dan polisi Israel terlibat bentrok di Yerusalem untuk hari keempat berturut-turut. Selain itu, enam warga Palestina juga ditangkap di dekat Gerbang Damaskus, menurut saksi mata, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (8/4/2022).

Dalam perang Timur Tengah Juni 1967, Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur yang kemudian menguasai wilayah itu. Ketiga wilayah itu diklaim oleh Palestina.

Rakyat Palestina telah berupaya untuk mendirikan sebuah negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.