Sukses

Sebagian Warga Ukraina Pilih Kembali Pulang Meski Perang Masih Berkecamuk

Polandia menjadi tujuan bagi warga Ukraina untuk mengungsi. Namun, sebagian lebih memilih pulang.

Liputan6.com, Lviv - Stasiun di kota Lviv, Ukraina barat, dipenuhi penumpang yang keluar, berlomba-lomba untuk mendapatkan kursi di kereta agar bisa meninggalkan negara yang dilanda serangan Rusia. Meskipun bersyukur atas sambutan negara Eropa lain, banyak yang mendapati diri mereka tidak dapat memulai hidup baru di luar negeri.

Sambil menyeka air mata, Svitlana Natalukha (60), mengatakan keluarganya melakukan perjalanan selama total lima hari, pertama melarikan diri dari Ukraina, kemudian kembali, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (17/3/2022).

Ia bersama putrinya yang berusia 28 tahun Galyna Kanuka, dan dua cucunya meninggalkan rumah di wilayah Kharkiv timur dan tiba dengan selamat di Polandia, tetapi datang lagi ke Lviv (Ukraina) pada Rabu kemarin.

Keluarga itu memuji keramahan Polandia tetapi dilumpuhkan oleh prospek besar kehidupan baru yang tak menentu di luar negeri. "Relawan banyak membantu," kata Kanuka, meringkuk di platform di samping gundukan tas yang masih ia kemas.

"Mereka menyuruh kami untuk melanjutkan perjalanan ke kota-kota lain dan mencari lebih banyak sukarelawan di sana."

Ia juga menyebutkan kendala bahasa yang memperumit pengobatan penyakit anak laki-lakinya, sehingga memutuskan untuk kembali.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

PBB: 3 Juta Orang Tinggalkan Ukraina

Tiga juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia dimulai tiga minggu lalu, menurut PBB.

Tidak ada angka resmi berapa jumlah yang memilih untuk kembali saat konflik berlanjut.

Tapi minggu ini, AFP melaporkan bahwa ada tiga kereta membawa antara 100 dan 250 penumpang dari Przemysl (Polandia) ke Lviv (Ukraina).

Beberapa adalah sukarelawan asing yang menjawab seruan Ukraina untuk dukungan militer, yang lain mengangkut pasokan bantuan, tetapi kebanyakan adalah wanita dan anak-anak yang membawa paspor Ukraina (alias balik ke negara asal).

Di stasiun Lviv, sebuah tanda tulisan tangan di atas tangga tempat para pelancong melambai di atas kereta menuju perbatasan memberi tahu mereka: "Kembalilah ke rumah, ibu pertiwi menunggumu."

Kondektur bernama Oleksandr, yang menolak memberikan nama keluarganya, mengatakan sebanyak 300 orang terkadang melakukan perjalanan pulang-pergi -- sekitar sepertiga dari jumlah itu berdesakan di dalam keretanya untuk bersiap melakukan perjalanan keluar.

Dia mengatakan "pertama tidak ada kasus seperti itu" tetapi "akhir-akhir ini banyak wanita dengan anak-anak mulai kembali".

 

3 dari 4 halaman

Hidup di Negara Orang

Meskipun banyak negara – khususnya di Uni Eropa – telah membuat ketentuan khusus untuk menyambut mereka yang meninggalkan zona perang, sulit untuk menenangkan ketakutan para pengungsi untuk memulai hidup baru.

"Mereka merasa seperti tidak akan dirawat dalam jangka panjang," kata Oleksandr, duduk di dalam kabin kereta.

"Seorang wanita mengatakan dia tinggal selama beberapa hari tanpa tempat tinggal dan menyebut lebih baik kembali ke Ukraina."

Di Przemysl, pengungsi Ukraina memilih meninggalkan kota tersebut. Termasuk stasiun di sana yang penuh dengan sukarelawan yang menawarkan makanan hingga tempat berteduh.

4 dari 4 halaman

Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.