Sukses

Putin Cari Sukarelawan Asing untuk Lawan Ukraina, Rusia Kehabisan Pasukan?

Presiden Vladimir Putin mulai mencari bantuan dari sukarelawan asing untuk melawan Ukraina.

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta sukarelawan asing untuk dapat berperang melawan pasukan Ukraina.

Berbicara pada pertemuan dewan keamanan Rusia, dia mengatakan mereka yang ingin menjadi sukarelawan untuk berperang dengan pasukan yang didukung Rusia harus diizinkan. Demikian seperti dikutip dari laman BBC, Sabtu (12/3/2022).

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan ada 16.000 sukarelawan di Timur Tengah yang siap bertempur bersama pasukan yang didukung Rusia.

Para pejabat AS mengatakan ini bisa termasuk warga Suriah yang terampil dalam pertempuran perkotaan.Moskow adalah sekutu lama Suriah dan Putin telah menjadi pendukung utama Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang saudara di negara itu.

"Jika Anda melihat bahwa ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbas, maka kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka sampai ke zona konflik," kata Putin memberi tahu menteri pertahanannya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rekrut Pasukan dari Suriah

Shoigu juga mengusulkan penyerahan sistem rudal anti-tank Barat yang ditangkap kepada pejuang pemberontak yang didukung Rusia di wilayah Ukraina yang memisahkan diri, Luhansk dan Donetsk di wilayah Donbas.

"Tolong lakukan ini," kata Putin.

Menurut Wall Street Journal, para pejabat AS telah mengatakan kepada surat kabar itu bahwa Rusia baru-baru ini merekrut pasukan dari Suriah, berharap keahlian mereka dalam perang kota dapat membantu merebut Kyiv dan memberikan pukulan telak bagi pemerintah Ukraina.

Pada saat yang sama, perusahaan keamanan swasta AS telah berusaha merekrut mantan tentara untuk membantu mengevakuasi orang-orang dari Ukraina.

Pasukan asing, termasuk mantan dan personel tentara Inggris saat ini, juga telah tiba di Ukraina untuk memperjuangkan pemerintah di Kyiv. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini mengatakan bahwa 16.000 orang asing telah mengajukan diri untuk tujuan itu, bagian dari apa yang disebutnya "legiun internasional".

3 dari 3 halaman

Infografis Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.