Sukses

Presiden Ukraina Girang AS Stop Beli Minyak Rusia, Bakal Resesi?

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut positif keputusan Presiden AS Joe Biden terhadap impor minyak Rusia.

Liputan6.com, Kyiv - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut positif keputusan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menyetop impor minyak dari Rusia. Sumber energi lain dari negara itu juga berhenti diimpor. 

Tak hanya itu, Presiden Ukraina berharap negara-negara lain ikut melakukan aksi blokir.

"Berterimakasih kepada AS dan kepemimpinan personal POTUS (President of the United States) yang menyerang jantung dari mesin perang Putin dan mencekal minyak, gas, dan batu bara dari pasar AS," ujar Presiden Volodymyr Zelensky, Rabu (9/3/2022).

"Mendorong negara-negara dan pemimpin-pemimpin lain untuk mengikuti," imbuhnya.

Sementara itu, analis menyebut AS terancam resesi apabila harga minyak terus naik. Andy Lipow, Presiden Lipow Oil Associates, khawatir akan ada efek domino. 

"Ketakutan terbesar saya adalah harga-harga akan naik begitu cepat sehingga bisa memicu resesi di Eropa dan Amerika Latin yang bergilir ke Amerika Serikat sehingga malah berdampak ke kekuatan China untuk menjual barang-barang konsumen ke pada dunia," ujarnya kepada CNBC.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keadaan di Indonesia

Menurut laporan Bisnis Liputan6.com, harga Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price) ikut terimbas gangguan pasokan minyak global di pasar internasional akibat konflik geopolitik Rusia - Ukraina.

Kementerian ESDM mematok rata-rata ICP bulan Februari 2022 sebesar USD95,72 per barel, naik USD 9,83 dari USD85,89 per barel pada Januari 2022.

Ketetapan ini tercantum pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Februari 2022, yang ditetapkan tanggal 1 Maret 2022.

"Munculnya konflik Rusia-Ukraina berdampak besar pada pasokan minyak mentah global. Pasar mulai khawatir ketegangan ini akan membuat kelangkaan dan terjadinya gangguan distribusi," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, seperti dikutip Rabu (9/3/2022).

Berdasarkan analisa Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, laporan IEA (International Energy Agency) bulan Februari 2022 menyebutkan terdapat peningkatan proyeksi pertumbuhan tahunan permintaan minyak dunia tahun 2022 sebesar 3,2 juta barel per hari menjadi 100,6 juta barel per hari, dipicu oleh pembatasan Covid-19 yang mereda.

Pada bulan yang sama, OPEC melaporkan peningkatan proyeksi permintaan minyak dunia pada tahun 2022 sebesar 17 ribu barel per hari menjadi 100,8 juta barel per hari, dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya.

Tak hanya itu, OPEC merevisi penurunan proyeksi suplai minyak negara-negara Non-OPEC pada tahun 2022 sebesar 60 ribu barel per hari menjadi 66,61 juta barel per hari dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya.

Selanjutnya, faktor lain yang memengaruhi adalah gangguan suplai di Amerika Serikat. Berdasarkan laporan Mingguan EIA (U.S. Energy Information Administration) juga menyampaikan terdapat penurunan stok Amerika Serikat pada akhir Februari 2022 dibandingkan akhir bulan sebelumnya yaitu stok gasoline turun 3,5 juta barel menjadi 246,5 juta barel, stok distillate turun 3,0 juta barel menjadi 119,7 juta barel.

3 dari 3 halaman

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.