Sukses

Presiden Ukraina: Pasukan Rusia Maju ke Ibu Kota Kiev dari Utara dan Timur

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Rusia mendekati Kyiv, maju di ibukota dari utara dan timur.

Liputan6.com, Kiev - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Rusia mendekati Kyiv, maju di ibukota dari utara dan timur.

Dalam pesan video larut malamnya pada hari Jumat 15 Februari 2022, Zelensky mengatakan bahwa Ukraina bermaksud untuk "menyelesaikan pembantaian ini."

"Kerugian musuh sangat serius - hari ini ada ratusan tentara yang tewas yang melintasi perbatasan kami dan datang ke tanah kami," kata Zelensky seperti dikutip dari CNN, Sabtu (26/2/2022).

Zelensky menambahkan, "Sayangnya, kami juga menderita kerugian. Ukraina menolak agresi Rusia dengan heroik. Agresi ini tidak dapat dibenarkan, sehingga penjajah harus datang dengan tuduhan yang lebih tidak masuk akal untuk mengatakan setidaknya sesuatu."

Setelah mengambil pangkalan udara di utara kota pada hari Kamis, pasukan Rusia sekarang dekat dengan ibukota Kyiv. Mereka juga maju di sepanjang dua rute dari utara dan setidaknya satu dari timur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dubes Vasyl Hamianin: Ukraina Tidak Akan Hilang Harapan

Duta Besar Ukraina Untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan bahwa negaranya tak akan pernah kehilangan harapan, meskipun di tengah kondisi seperti ini warganya harus melawan Rusia Sendirian.

"Dukungan berupa tindakan tentu kami harapkan, namun kami tidak akan pernah kehilangan harapan," ujar Dubes Vasyl Hamianin pada press briefing bersama media, Jumat (25/2/2022).

Dubes Vasyl Hamianin mengaku bahwa selalu ada komunikasi Kedutaan Besar Ukraina dengan sejumlah diplomat di Kemlu RI, bersama anggota parlemen, dan partai politik di Indonesia.

"Juga ada komunikasi yang kami lakukan dengan pihak Istana RI. Jadi situasi seperti ini telah saya komunikasikan kepada banyak pihak."

"Dan tentunya kami sudah meminta dukungan nyata dan posisi dari Indonesia. Indonesia adalah negara demokrasi, jadi semua proses harus kami hargai dan itu tidak mudah mendapatkan hasilnya dalam waktu yang singkat."

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini