Sukses

Usai Temui Putin, Emmanuel Macron Sebut Nasib Ukraina Ditentukan Beberapa Hari Mendatang

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut bahwa beberapa hari ke depan menentukan nasib konflik Ukraina.

Liputan6.com, Moskow - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan beberapa hari mendatang akan sangat penting untuk meredakan ketegangan Ukraina, setelah pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Putin mengisyaratkan bahwa kemajuan telah dibuat selama pertemuan puncak pertamanya di Moskow dengan seorang pemimpin Barat sejak pasukan Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina.

Dilansir BBC, Selasa (8/2/2022), Moskow telah membantah rencana untuk menyerang.

Namun, pihak Barat menjadi semakin khawatir dengan kemungkinan konflik.

Para pejabat AS mengatakan pada hari Minggu bahwa Rusia telah mengumpulkan 70% dari pasukan militer yang dibutuhkan untuk invasi skala penuh.

Pada Senin, Presiden Joe Biden mengancam akan menutup pipa gas utama Rusia ke Jerman jika Moskow menginvasi Ukraina setelah pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Washington. 

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga telah menunjukkan dukungannya untuk sanksi. 

Menulis di surat kabar The Times pada hari Selasa, ia menambahkan bahwa Inggris sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan pesawat tempur Angkatan Udara Kerajaan (RAF) dan kapal perang Angkatan Laut Kerajaan ke wilayah tersebut.

Negara-negara Barat telah menolak sejumlah tuntutan Moskow, termasuk bahwa aliansi pertahanan NATO mengesampingkan Ukraina menjadi anggota, dan mengurangi kehadiran militernya di Eropa timur.

Mereka malah menyarankan bidang negosiasi lain, misalnya pembicaraan tentang pengurangan persenjataan nuklir.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembicaraan Tegang

Macron, yang berbicara dengan Putin selama makan malam selama lima jam, mengatakan kepada wartawan bahwa hari-hari mendatang akan "menentukan" dan "membutuhkan diskusi intensif yang akan dikejar bersama".

Presiden Rusia mengatakan bahwa beberapa proposal Macron "dapat menjadi dasar langkah bersama lebih lanjut", dengan menyatakan bahwa itu "mungkin masih terlalu dini untuk dibicarakan".

Keduanya akan berbicara lagi setelah presiden Prancis melakukan perjalanan ke Kyiv pada hari Selasa untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. 

Putin kemudian mengulangi peringatan sebelumnya bahwa jika Ukraina bergabung dengan aliansi militer Barat NATO dan berusaha untuk merebut kembali Krimea - yang dicaplok Rusia delapan tahun lalu - dengan paksa, Eropa dapat tersedot ke dalam konflik besar.

3 dari 3 halaman

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.