Sukses

Pasukan Taliban Rebut Ibu Kota Provinsi Nimruz di Afganistan

Aparat keamanan berkata jatuhnya ibu kota provinsi Nimruz disebabkan kurangnya bala bantuan.

Liputan6.com, Kabul - Taliban merebut kota Zaranj di Afganistan. Kota itu merupakan ibu kota dari provinsi Nimruz yang berbatasan dengan Iran dan Pakistan.

Dilaporkan CNN, Sabtu (7/8/2021), pihak kepolisian berkata Zaranj jatuh ke tangan Taliban akibat kurangnya bala bantuan dari pemerintah. Sumber lokal menyebut Taliban menduduki kantor gubernur, markas polisi, dan berkemah di dekat perbatasan Iran.

Zaranj adalah ibu kota provinsi pertama yang jatuh ke tangan Afganistan setelah Amerika Serikat sepakat dengan Taliban untuk mundur pada Februari 2020 lalu.

Beberapa bulan terakhir, pasukan insurgen juga telah merebut sejumlah distrik dan titik penyeberangan perbatasan.

Aksi Taliban juga menekan beberapa provinsi lain, termasuk Herat di barat dan Kandahara di selatan, sebagaimana pasukan asing memutuskan mundur.

Sumber-sumber dari pihak Taliban berkata kelompok itu merayakan jatuhnya Zaranj.

"Ini adalah awalnya dan melihat bagaimana provinsi-provinsi lain jatuh ke tangan kita secepatnya," ujar seorang komandan Taliban yang namanya enggan disebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembunuhan di Kabul

Taliban juga dikabarkan membunuh seorang pejabat media di ibu kota Afganistan, Kabul. Target asasinasi itu adalah Dawa Khan Menapal, kepala dari Pusat Media dan Informasi Pemerintah. 

Orang dalam pemerintah menyebut Menapal dibunuh ketika salat Jumat.

Pembunuhan itu disebut upaya melemahkan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani yang terpilih secara demokratis. 

Pada Selasa lalu, gubernur distrik di Maidan Wardak, yakni Amir Mohammad Malikzai, juga dibunuh oleh petarun Taliban di Kabul. 

Charge d'Affaires AS, Ross Wilson, mengecam pembunuhan-pembunuhan yang terjadi. Menapal terutama dianggap berjasa memberikan informasi yang benar kepada rakyat Afganistan.

"Pembunuhan-pembunuhan adalah celaan terhadap HAM rakyat Afganistan & kebebasan berbicara," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini