Sukses

Pria Bersenjata Lepaskan 20 Kali Tembakan di Luar Restoran Tak Jauh dari Gedung Putih

Pengunjung di meja luar restoran dekat Gedung Putih berlarian mencari perlindungan karena lebih dari 20 tembakan dilepaskan.

Liputan6.com, Washington D.C - Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di luar sebuah restoran di daerah kelas atas Washington DC sekitar satu mil (1,5 km) dari Gedung Putih.

Pengunjung di meja luar berlari mencari perlindungan karena lebih dari 20 tembakan dilepaskan, demikian dikutip dari laman BBC, Jumat (23/7/2021).

Saksi mata mengatakan, pria bersenjata itu melarikan diri dengan mobil setelah menembak ke arah sebuah restoran Meksiko di daerah Logan Circle, Amerika Serikat.

Dua orang tertembak, dan polisi setempat yakin salah satu dari mereka adalah sasaran serangan itu.

Serangan dengan senjata dilaporkan telah meningkat. Tidak hanya di Washington DC tetapi juga di banyak kota di Amerika Serikat.

Menurut statistik kejahatan Washington DC, tingkat serangan yang dilakukan dengan senjata telah meningkat setiap tahun sejak 2018.

Sejauh ini, 471 serangan dengan senjata telah dilaporkan pada tahun 2021. Sementara di tahun lalu ada 434 kasus.

Namun, sebagian besar penyalahgunaan senjata di Washington terkonsentrasi di bagian kota yang lebih ditempati penduduk dengan ekonomi rendah, tepatnya di distrik Tenggara dan Timur Laut.

Pada konferensi pers, Kepala Polisi Robert Contee mengatakan, petugas dapat menanggapi penembakan pada Kamis (22/7) malam tersebut.

Insiden ini dilaporkan hanya terjadi "dalam lima detik".

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Laporan Saksi Mata

Di antara mereka yang menyaksikan serangan di Logan Circle adalah presenter CNN Jim Acosta.

"Apa yang terdengar seperti tembakan senjata di 14th street di NW DC. Orang-orang melarikan diri dari restoran Le Diplomate," cuitnya.

Sementara itu, Jess Davidson (27) sedang berada di restoran Meksiko saat baku tembak terjadi.

"Ini menakutkan," katanya kepada BBC.

"Saya pikir saya akan mati."

"Itu adalah sesuatu yang selalu Anda takuti, tinggal di AS, tetapi tidak ada yang bisa mempersiapkan Anda untuk insiden semacam itu," kata Davidson.

Presiden AS Joe Biden telah berjanji untuk mengambil tindakan terhadap kejahatan senjata api, dengan menegakkan aturan yang lebih ketat pada beberapa jenis senjata dan pemeriksaan latar belakang si pemilik.

Namun, dia menghadapi tugas berat. Hak untuk memanggul senjata dilindungi oleh Amandemen Kedua Konstitusi AS dan banyak orang melihat undang-undang pengendalian senjata sebagai pelanggaran terhadap hak konstitusional ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.