Sukses

Temuan Fosil di Ceko Ungkap Anjing Jadi Peliharaan Manusia Sejak 28.500 Tahun Lalu

Sebuah tengkorak anjing telah ditemukan di Czechia.

Liputan6.com, Czechia - Tengkorak anjing purba berumur 28.500 tahun ditemukan pada situs fosil di Republik Ceko. Anjing purba itu diduga merupakan salah satu tahap paling awal dari anjing yang jadi hewan peliharaan manusia.

Dikutip dari Science Alert, Selasa (9/3/2021), saat ini, semua anjing modern adalah keturunan serigala abu-abu Eurasia yang memungkinkan merupakan hewan pertama yang berhasil dijinakkan manusia.

Selama ribuah tahun, serangkaian perubahan yang bertahap dianggap telah mengubah hewan liar ini menjadi hewan peliharaan jinak. Namun, bagaimana, mengapa, dan kapan proses tersebut dimulai masih menjadi perdebatan.

Dalam catatan fosil, membedakan serigala dengan 'protodog' atau anjing pertama yang dijinakkan manusia adalah sesuatu yang rumit.

"Microwear gigi adalah sinyal perilaku yang dapat muncul beberapa generasi sebelum perubahan morfologis terjadi dalam suatu populasi," kata antropolog Peter Ungar dari University of Arkansas.

Ia mengatakan, hal tersebut menunjukkan harapan besar dalam menggunakan catatan arkeologi untuk membedakan protodog dari serigala.

Para peneliti menemukan perbedaan penting pada taring mereka yang membedakan fosil serigala dan tengkorak protodog di situs yang sama.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sulitnya Mencari Perbedaan

Berbeda dengan serigala Pleistosen, penulis mengatakan bahwa taring anjing purba yang dicurigai ini memiliki bekas luka yang lebih besar karena aus, menunjukkan diet makanan yang keras dan rapuh, seperti tulang, dibandingkan dengan makanan yang lebih berdaging, seperti mammoth.

"Ini akan konsisten dengan gagasan bahwa canids mulai hidup bersama di dalam atau di sepanjang tepi perkemahan manusia mengonsumsi makanan yang kurang diinginkan, termasuk tulang, dibuang atau diberikan kepada mereka oleh manusia," tulis para penulis.

Studi modern lainnya menunjukkan bahwa anjing memiliki tingkat patah gigi yang lebih tinggi dibandingkan dengan serigala, meskipun ada beberapa yang membantah korelasi tersebut.

Di situs fosil khusus di Republik Ceko ini dikenal sebagai Predmostí, ada penelitian sebelumnya yang mengidentifikasi beberapa populasi taring yang berbeda, tetapi masih banyak ketidaksepakatan mengenai apakah salah satu dari ini adalah anjing Paleolitik dari zaman es terakhir.

"Maka mungkin saja ini adalah dua populasi serigala yang berbeda secara morfologis dan perilaku yang tumpang tindih di wilayah, setidaknya secara musiman, seperti yang terlihat pada populasi serigala saat ini," penulis mengakui.

Kedua populasi serigala ini mungkin telah mengubah perilaku makan mereka sebagai respons terhadap persaingan atau perubahan lingkungan, tidak harus karena mereka sedang dijinakkan oleh manusia.

Walau begitu, penelitian baru menunjukkan bahwa kedua populasi ini memiliki pola makan yang berbeda dan mencurigakan selama masa pendudukan permanen manusia, dan ini mungkin menunjukkan perubahan perilaku serigala menuju domestikasi.

Para penulis mengatakan bahwa hasil studi ini perlu diverifikasi oleh studi tambahan di Eropa tengah -- rumah bagi catatan fosil anjing purba terkuat, dan juga di bagian lain dunia di mana domestikasi anjing telah diketahui terjadi.

 

Reporter: Paquita Gadin

3 dari 3 halaman

Infografis Tolak Vaksinasi Covid-19 Terancam Denda hingga Sanksi Pidana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.