Sukses

23-11-1981: CIA AS Bentuk Kelompok Gerilya Contras untuk Kudeta di Nikaragua

Presiden AS Ronald Reagan, pada 23 November 1981, menandatangani dokumen rahasia yang memberi CIA wewenang untuk merekrut dan mendukung 500 orang pemberontak Nikaragua.

Liputan6.com, D.C - Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan, pada 23 November 1981, menandatangani dokumen rahasia, National Security Decision Directive 17 (NSDD-17), yang memberi Central Intelligence Agency wewenang untuk merekrut dan mendukung 500 orang pemberontak Nikaragua untuk melakukan tindakan rahasia melawan rezim sayap kiri Sandinista di negara Amerika Tengah itu.

Anggaran sebesar US$ 19 juta ditetapkan untuk mendanai kelompok kudeta itu, demikian seperti dikutip dari History, Senin (23/11/2020).

NSDD-17 menandai awal dari dukungan resmi AS kepada kelompok yang disebut Contras dalam perjuangan mereka melawan Sandinista. Keputusan itu diambil beberapa bulan setelah Presiden Reagan mengarahkan CIA untuk mengembangkan rencana untuk menghentikan apa yang diyakini pemerintahannya sebagai aliran serius senjata dari Nikaragua ke pemberontak di tetangga El Salvador.

Pemerintah AS juga percaya bahwa rezim Sandinista adalah salah satu boneka Uni Soviet, seteru utama AS dalam situasi Perang Dingin saat itu.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyiapkan Fasilitas Pelatihan Gerilya

Pejabat CIA kemudian mengatur tentang mendapatkan janji dari Honduras untuk menyediakan basis pelatihan dan Argentina untuk memberikan pelatihan kepada sekitar 1.000 pemberontak (ini akan menjadi tambahan dari pasukan 500 orang yang dilatih dan dipasok oleh CIA).

Di luar tujuan awal menghentikan aliran senjata dari Nikaragua, tugas para pemberontak diperluas untuk mencakup misi mata-mata dan bahkan tindakan paramiliter di dalam Nikaragua. Berita tentang arahan tersebut bocor ke pers pada Maret 1982, tetapi pejabat pemerintahan Reagan dengan cepat meremehkan tindakan tersebut sebagai bentuk plausible deniability.

Mereka berargumen bahwa rencana CIA dirancang untuk mendukung "moderat" Nikaragua yang menentang rezim Sandinista, bukan mantan tentara dan sekutu Anastasio Somoza, yang telah digulingkan oleh Sandinista pada 1979.

Wakil Direktur CIA Laksamana AL AS Bobby R. Inman berpendapat bahwa alokasi US$ 19 juta memberikan sedikit daya beli untuk senjata dan bahan lainnya, dengan mengatakan bahwa "Sembilan belas juta atau $ 29 juta tidak akan membelikan Anda banyak jenis hari ini, dan tentu saja tidak melawan kekuatan militer semacam itu."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.