Sukses

Kerap Merasa Sakit Berlebih Usai Terima Vaksin? Ternyata Ini Penjelasannya

Efek samping seseorang usai menerima suntikan vaksin bervariasi. Beberapa tidak merasakan rasa sakit yang berlebih sementara sekelompok orang lain merasakan sebaliknya.

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda tengah merencanakan perjalanan ke luar negeri atau mempersiapkan tubuh Anda untuk musim pancaroba yang segera datang, vaksin biasanya menjadi pilihan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dan bugar.

Namun, beberapa orang menemukan bahwa efek samping usai menerima suntikan vaksin berbeda-beda. Sementara sekelompok orang merasa bahwa mereka tidak merasakan efek samping apapun, sekelompok orang lainnya menyatakan bahwa mereka merasakan nyeri berlebih sisa injeksi. Demikian seperti melansir laman Mental Floss, Jumat (16/10/2020). 

Lantas, apakah ketidaknyamanan yang dirasakan setiap orang ada kaitannya dengan jenis vaksin yang diberikan atau kualitas penyedia layanan kesehatannya?

Menurut Nancy Messonnier, direktur Pusat Nasional untuk Imunisasi dan Penyakit Pernafasan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, nyeri injeksi adalah konsekuensi normal dari suntikan yang dirancang untuk memicu respons sistem kekebalan. 

Dr. Messonnier mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa peradangan di sekitar tempat suntikan merupakan indikasi bahwa vaksin tengah bekerja.

Saat vaksin disuntikkan, antigen dimasukkan ke dalam tubuh. Protein ini memungkinkan sel darah putih untuk melawan virus. Ketika mereka menusuk ke lengan Anda, tubuh Anda memasang pertahanan di tempat suntikan, yang menyebabkan peradangan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Efek Samping Beberapa Vaksin Terasa Lebih Sakit

Beberapa vaksin cenderung lebih menyakitkan daripada yang lain, seperti vaksin yang menargetkan hepatitis A dan B dan DTaP (untuk difteri, tetanus, dan pertusis). 

Tidak begitu jelas mengapa, tetapi mungkin aditif yang dirancang untuk memperkuat sistem kekebalan seperti garam aluminium atau monofosforil lipid A adalah penyebabnya. 

"Ini adalah bahan-bahan aman yang ditambahkan ke dalam vaksin secara khusus untuk menciptakan respons kekebalan yang lebih kuat," kata Messonnier kepada surat kabar itu, menambahkan bahwa beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadapnya daripada yang lain.

Aditif ini bukan satu-satunya alasan mengapa vaksin dapat terasa menyakitkan. 

Tingkat pH larutan (yang bisa bersifat asam) volume dan suhu juga dapat memengaruhi apakah ada ketidaknyamanan.

Jika Anda atau anak Anda tidak menyukai jarum suntik, Anda dapat mencoba teknik pengalih perhatian seperti musik, meminta krim penghilang rasa sakit, atau minum obat pereda nyeri yang dijual bebas untuk mengatasi rasa sakit pasca injeksi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.