Sukses

Kepiting Kristal, Dianggap Kebal COVID-19 dengan Harga Jual Rp 3 Juta Lebih

Kepiting kristal ini dianggap kebal dari dampak Virus Corona COVID-19. Harga jualnya juga fantastis mencapai lebih dari Rp 3 juta.

Canberra - Tak disangka, ternyata ada kepiting yang dibanderol dengan harga fantastis hingga Rp 3 juta lebih per ekornya.

Seperti dikutip dari ABC Australia, Jumat (9/10/2020), kepiting kristal Australia adalah salah satu hewan bercangkang yang paling dicari di dunia, dengan harga lebih dari AU$ 300 atau sekitar Rp 3 juta per kepiting.

Kepiting jenis ini hidup 80 kilometer dari lepas pantai Australia Barat pada kedalaman air 800 meter. Sepanjang tahun, para nelayan dari perusahaan penangkapan hasil laut, West Coast Deep Sea, pergi ke perairan dalam untuk mencarinya.

Direktur West Coast Deep Sea, Glen Bosman,yakin jika kepiting kristal dari daerahnya adalah yang terbaik di dunia. Kepiting kristal memiliki warna putih pucat, dengan kaki-kaki yang lebih pendek dan beratnya bisa lebih dari dua kilogram, atau empat kali lebih besar dari kepiting biasa.

Glen mengatakan, kepiting-kepiting banyak dihidangkan di restoran China kelas atas, juga di restoran-restoran Australia sebelah timur dengan harga yang mahal. "Lebih dari 95 persen kepiting kami dijual ke pasar China dan dihidangkan sebagai jamuan makan," katanya.

"Kepiting diletakkan di tengah meja, dipatah-patahkan menjadi beberapa bagian, lalu dibagi dengan sejumlah orang sesuai ukurannya."

"Di restoran Australia, seekor kepiting seberat 2 kilogram dijual dengan harga lebih dari AU$ 300 (sekitar Rp3 juta), tetapi di China kemungkinan besar harganya lebih mahal."

Karena kepiting ditangkap sepanjang tahun, pasokannya terjamin selalu tersedia.

Saksikan Juga Video Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Terkena Dampak Pandemi Virus Corona COVID-19

Kepiting kristal dianggap sangat eksklusif dengan harga yang mahal sehingga "kebal" terhadap dampak Virus Corona COVID-19.

Glen mengaku jika pasar kepiting kristal "lumayan" tidak terpengaruh hingga saat ini.

"Produk kami biasanya habis dalam dua-hingga tiga hari dan kami akan menangkapnya seminggu sekali," katanya.

"Permintaan tetap relatif stabil, yang lebih menjadi masalah adalah transportasi udara untuk masuk ke pasar."

"Mungkin ada penurunan harga 10 persen, jumlah ekspor kami sedikit berkurang, tetapi permintaan tetap sama."

Pasar perdagangan kepiting kristal adalah pasar yang sulit ditembus.

Hanya ada tujuh izin penangkapan ikan di Australia, empat di antaranya berada di Australia Barat dan sebagian besar izinnya telah dipegang selama lebih dari 30 tahun.

Dengan memiliki empat kapal penangkap ikan, Glen mengatakan bisnis penangkapan hasil laut adalah bisnis yang mahal.

"Seluruh infrastrukturnya saja memakan biaya operasi yang sangat mahal dengan biaya kapal masing-masing lebih dari satu juta dolar," katanya."Tidak ada yang tertarik untuk menjual izin mereka, karena bisnis perikanan ini telah terbukti, juga karena kuota yang diterapkan, kami dapat mengatur kebutuhan operasional dan keuangan untuk memenuhi permintaan pasar dengan pendapatan yang wajar."

"Sangat sulit untuk masuk ke bisnis perikanan, bukan tidak mungkin, hanya sulit."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.