Sukses

Seberapa Bersih Kualitas Udara di Dalam Pesawat Selama Perjalanan Panjang?

Kualitas udara di dalam pesawat ternyata tidak melulu kotor.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang tentu merindukan perjalanan menggunakan pesawat. Terlebih selama pandemi COVID-19, banyak orang terpaksa menunda perjalanan mereka ke luar kota atau bahkan ke luar negeri. 

Namun, pernahkah Anda memikirkan tentang bagaimana kualitas udara di dalam ruangan tertutup tersebut selama berjam-jam?

Mengingat kondisi saat ini, berada di dalam kabin pesawat bersama ratusan orang selama berjam-jam tampaknya merupakan risiko terlebih di era pandemi virus corona yang terus menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat. Demikian seperti mengutip Mental Floss, Kamis (1/10/2020). 

Menurut para ahli, perjalanan pesawat memang berisiko, dan sebagian besar risiko itu berkaitan dengan kedekatan sosial. Namun ternyata, udaranya sendiri mungkin lebih bersih dari yang selama ini dikira.

Dalam sebuah artikel untuk Condé Nast Traveler, penulis William J. McGee menulis bahwa banyak pesawat memiliki sistem pembersih udara yang sangat efektif yang menggunakan udara partikulat efisiensi tinggi atau HEPA, penyaringan untuk menghilangkan 99,97 persen kontaminan di udara, termasuk virus. 

Namun, tidak semua pesawat memiliki perangkat HEPA, terlebih maskapai yang melakukan perjalanan dalam negeri.

Udara bersih dipompa masuk melalui langit-langit dan keluar di bawah kursi dekat jendela. Udara sekitar 60 persen segar dan 40 persen disaring dan disirkulasi ulang secara konstan.

Saksikan Juga Video Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Adakah Dampaknya pada Penyebaran Virus Corona COVID-19?

Apakah ini akan berdampak pada penyebaran Virus Corona COVID-19 atau kuman lain? Secara teoritis, ya. 

Tetapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan organisasi kesehatan lainnya memperingatkan bahwa tidak ada sistem penyaringan udara yang dapat menggantikan tempat duduk dalam jarak beberapa kaki dari orang yang terinfeksi. 

Sangat mungkin bahwa kuman mereka akan mengarah menuju Anda sebelum sirkulasi udara menghilangkannya. Selain itu, penyaringan bukanlah faktor ketika para pelancong berdiri berdekatan dalam antrean untuk naik pesawat.

Virus bukan satu-satunya masalah kualitas udara di dalam pesawat. Asap dari oli mesin, cairan hidrolik, knalpot, dan sumber lain dapat masuk ke dalam kabin. Penggunaan pestisida juga dapat meninggalkan bau yang tertinggal.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.