Sukses

Update 15 Agustus: Kasus COVID-19 di Dunia Lampaui 21 Juta, AS Masih Tertinggi

Angka kasus infeksi Virus Corona COVID-19 di dunia telah mencapai lebih dari 21 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Angka kasus infeksi Virus Corona COVID-19 di dunia telah mencapai 21.335.960. Dari angka tersebut, angka kematiannya sudah mencapai 762.438. Sedangkan angka kesembuhannya sendiri juga cukup tinggi, yakni 14.132.244, berdasarkan data dari worldometers.info/coronavirus/.

Hingga saat ini, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus tertinggi yaitu 5.476.165 dengan 171.531 kematian. 

Negara selanjutnya yang memiliki kasus terbanyak adalah Brasil. 

Mengutip laman CNN, Sabtu (15/8/2020), Brasil melaporkan 50.644 kasus COVID-19 baru, dan 1.060 kematian dalam 24 jam terakhir.

Jumlah total kasus yang dikonfirmasi sekarang mencapai 3.275.520, termasuk 106.523 kematian, menurut data dari kementerian kesehatan setempat. 

Negara bagian São Paulo melaporkan 11.667 kasus baru dan 289 kematian baru pada hari Jumat, turun dari 19.274 dan 455 pada hari sebelumnya. São Paulo telah menjadi negara bagian yang paling terpukul oleh Virus Corona baru di Brasil, dengan total 686.122 kasus terkonfirmasi dan 26.613 kematian terkonfirmasi.

Setelah Brasil, India juga melaporkan kasus terbanyak yaitu 2.525.222.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Virus Corona Buat Angka Kejahatan Menurun di Afrika Selatan

Afrika Selatan telah melaporkan penurunan tajam dalam kejahatan selama bulan-bulan pertama penguncian COVID-19.

Data polisi dari 1 April hingga 30 Juni menunjukkan kejahatan seperti pembunuhan turun 35,8%, pelanggaran seksual turun 39,7%, dan perampokan biasa turun 49,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Memang, statistik yang akan kami rilis hari ini, melukiskan gambaran 'cerah' tentang Afrika Selatan yang damai mengalami 'liburan kejahatan'. Saudara-saudara, tentu saja kita tahu bahwa penurunan tingkat kejahatan sebagian besar dipengaruhi oleh fakta bahwa orang Afrika Selatan mengindahkan seruan untuk TETAP DI RUMAH! " ujar Menteri Polisi Bheki Cele kepada wartawan di Pretoria pada hari Jumat. 

Cele menambahkan, pelarangan minuman beralkohol juga turut menurunkan angka kriminalitas. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.