Sukses

Ancaman Wabah dari Tupai Ditemukan di AS, Ini Kata Pakar Kesehatan

Wabah bubo (black death) atau pes sempat ditemukan di wilayah Mongolia belakangan ini. Masalah serupa ternyata muncul di AS.

Liputan6.com, Jakarta - Pada beberapa pekan terakhir, dunia sempat heboh dengan ancaman black death atau wabah pes bubo di daerah Mongolia Dalam. Penyebabnya diketahui akibat marmut. Pemerintah pun melarang warga setempat memakan hewan pengerat itu. 

Ancaman serupa ternyata muncul di Amerika Serikat. Namun, penyebabnya bukan marmut melainkan tupai.

Dilaporkan New York Post, Selasa (14/7/2020),  seekor tupai dinyatakan positif wabah pes bubo di Colorado. Kasus terjadi di kota Morrison di Jefferson County yang berjarak 27 kilometer dari ibu kota Denver.

Otoritas kesehatan Jefferson menjelaskan bahwa wabah yang disebabkan bakteri Yersinia petis itu dapat menular ke manusia dan hewan peliharaan. Namun, risikonya tidak mematikan jika cepat ditangani.

"Wabah itu dapat diobati dengan antibiotik jika didiagnosis secara dini," tulis otoritas kesehatan Jefferson.

Gejala-gejala penyakit ini seperti demam tinggi, mual, nyeri, dan pembengkakan getah bening yang terjadi dua sampai tujuh hari setelah terjadi eksposur.

Manusia dapat terinfeksi wabah ini melalui gigitan dari kutu yang terinfeksi, melalui batu dari hewan yang terinfeksi, atau melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Penyakit ini juga berbahaya bagi kucing jika tak segera diobati. Risiko terhadap anjing lebih kecil, namun anjing bisa saja membawa hewan pengerat yang mati.

Berikut beberapa cara mencegah wabah penyakit ini: 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mencegah Penyakit Black Death

Berikut rekomendasi dari otoritas kesehatan Jefferson County di AS, tempat ditemukannya tupai yang positif penyakit pes "black death".

- Singkirkan semua sumber makanan, penampungan, dan akses untuk hewan liar di sekitar rumah.

- Jangan beri makan hewan liar.

- Pastikan halaman bersih dari sampah untuk mengurangi kedatangan hewan liar.

- Masyarakat dan hewan peliharaan harus menghindari kontak dengan hewan liar yang sakit atau meninggal dan hewan pengerat.

- Waspada saat menangani hewan peliharaan yang sakit. Bawa hewan yang sakit agar diperiksa dokter hewan.

- Konsultasi dengan dokter hewan anda tentang kontro kutu dan tick hewan peliharaan.

- Cegah hewan peliharaan dari berkeliaran bebas di luar rumah karena mereka bisa saja memburu hewan liar dan membawa pulang penyakit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.