Sukses

Angka Kematian Akibat Corona COVID-19 di Chile Tembus 10 Ribu Orang

Menurut laporan Minggu lalu, ada 7.057 kematian dikonfirmasi melalui tes swab dan 3.102 kematian minggu ini "kemungkinan" didiagnosis melalui gejala.

Liputan6.com, Jakarta - Chile mencatat 10.159 kematian akibat Virus Corona COVID-19 pada Minggu, 5 Juli 2020 ketika Presiden Sebastian Pinera mengumumkan paket bantuan 1,5 miliar dolar AS untuk membantu kelas menengah yang telah terpukul oleh krisis ekonomi.

Korban tewas dikompilasi setiap minggu oleh Departemen Statistik dan Kesehatan (DEIS) dan dianggap paling akurat untuk melaporkan kematian COVID-19 berdasarkan hasil tes atau gejala, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (6/7/2020).

Menurut laporan Minggu lalu, ada 7.057 kematian dikonfirmasi melalui tes swab dan 3.102 kematian minggu ini "kemungkinan" didiagnosis melalui gejala.

Angka DEIS kontras dengan laporan harian resmi bahwa pada hari Minggu menunjukkan 6.308 kematian dari 295.532 kasus sejak kasus pertama terdeteksi di Chile empat bulan lalu.

Kepala epidemiologi Kementerian Kesehatan Rafael Araos menjelaskan Jumat lalu bahwa tujuan laporan harian bersifat sementara, merekomendasikan untuk menggunakan angka DEIS sebagai gantinya.

Tonggak sejarah yang suram datang ketika Pinera mengumumkan pinjaman US $ 1,5 miliar yang ditujukan untuk meredam pukulan krisis ekonomi pada kelas menengah Chile.

Langkah itu masih perlu disetujui oleh Kongres.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Chile Masuk Hotspot Wilayah Corona COVID-19

Jika disetujui, paket tersebut akan menyediakan pengiriman kredit hingga US $ 3.200 selama empat kali cicilan, dengan tingkat bunga nol dan empat tahun untuk membayarnya, bersama dengan penundaan pembayaran dividen dengan jaminan negara.

Ini juga memberikan perpanjangan subsidi untuk pembayaran sewa dan kredit untuk membayar pendidikan tinggi.

"Chile sebagian besar adalah negara kelas menengah, yang telah maju atas dasar jasa, usaha dan kerjanya sendiri. Kelas menengah mengetahui hal ini dan bangga akan pencapaiannya. Tetapi Chile juga layak dan membutuhkan jaminan dan peluang untuk masa depan," Pinera mengatakan ketika mempresentasikan paket bantuan.

Keluarga kelas menengah telah dikeluarkan dari bantuan negara yang disediakan untuk mengatasi dampak ekonomi dari pandemi Virus Corona COVID-19 di Chile.

Chile adalah salah satu hotspot Virus Corona COVID-19 global utama, karena lamban menerapkan tindakan penguncian dan memberikan sejumlah besar pengecualian untuk pekerja "penting" begitu melakukannya pada 15 Mei.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.