Sukses

Corona COVID-19 Meluas, Donald Trump Targetkan Ekonomi AS Pulih Saat Paskah

Presiden Donald Trump sudah menargetkan bahwa ekonomi AS akan kembali pulih dari krisis akibat Virus Corona COVID-19 saat paskah nanti.

Liputan6.com, Washington - Di tengah pandemi Corona COVID-19 dunia, Presiden Donald Trump ingin Amerika kembali ke bisnis sebelum Paskah. Bahkan ia menyarankan bahwa beberapa upaya untuk memperlambat penyebaran wabah Virus Corona baru tidak lagi dibutuhkan saat itu, melainkan Corporate America yang akan mengambil kepemimpinan dari para profesional kesehatan.

Trump yang prihatin dengan dampak ekonomi dari penutupan bisnis non-esensial yang diperpanjang, mengatakan dalam sebuah wawancara televisi pada hari Selasa bahwa ia ingin melihat bisnis kembali normal pada Paskah, atau 12 April. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (26/3/2020). 

"Saya ingin negara ini kembali terbuka menjelang Paskah," katanya di Fox News Channel.

Tetapi Kamar Dagang AS, Federasi Eceran Nasional dan Asosiasi Restoran Nasional menunjukkan rekomendasi yang kurang optimis oleh pejabat kesehatan masyarakat. Banyak dari mereka telah mendesak agar orang Amerika tinggal di rumah sebanyak mungkin selama berminggu-minggu untuk mencegah penyebaran Virus Corona baru.

"Itu sulit. Saya pikir akan lebih mudah untuk menerima sesuatu yang saya rasa nyaman dilakukan dan tidak membahayakan nyawa," kata Melanie Krautstrunk, yang memiliki sebuah pub di Tennessee.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak Bisnis Tutup

Sebanyak 53.541 orang Amerika telah dites positif Virus Corona baru, dan 730 telah meninggal. Gubernur negara bagian, terutama di pantai timur laut dan barat, telah memerintahkan sekolah-sekolah dan bisnis-bisnis yang tidak penting ditutup untuk mencegah penyebaran penyakit.

Akibatnya, jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran melonjak paling banyak sejak 2012 menjadi tertinggi, karena perusahaan-perusahaan di sektor jasa memberhentikan pekerja. 

Meski begitu, Kamar Dagang AS mengatakan keputusan tersebut mengikuti saran dari para profesional medis.

"Kami mendesak semua bisnis dan publik untuk mendengarkan pejabat kesehatan masyarakat tentang social distancing. Kami percaya kami harus kembali bekerja segera setelah kami aman dan bertanggung jawab," kata Neil Bradley, kepala kebijakan Kamar Dagang AS dalam pernyataan email.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.