Sukses

Upacara Bendera Hingga Pentas Seni Meriahkan Hari Kemerdekaan ke-73 India di Jakarta

Upacara Hari Kemerdekaan India di Jakarta dihadiri oleh lebih dari 300 anggota komunitas India di Indonesia, siswa dari berbagai sekolah dan anggota media.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Kemerdekaan India ke-73 dirayakan di Kedutaan Besar di Jakarta pada Kamis, (15/8/2019).

Pelaksana tugas Duta Besar India (Charge d'Affaires) Shri Prakash Gupta membentangkan Bendera Nasional India, diikuti dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Nasional.

Upacara tersebut dihadiri oleh lebih dari 300 anggota komunitas India di Indonesia, siswa dari berbagai sekolah dan anggota media.

Dalam kesempatan itu, Charge d'Affaires berbicara kepada para tamu dan membacakan Pidato Presiden India, Shri Ram Nath Kovind yang disampaikan pada 14 Agustus 2019 malam Hari Kemerdekaan.

Gupta, mengutip Presiden Kovind, menggarisbawahi tentang berbagai pertumbuhan yang dialami India, serta tantangan ke depan bagi pendewasaan negara berpopulasi terbanyak di dunia dengan 1,3 miliar penduduk serta diaspora.

"Orang India bisa sangat berbeda dalam selera dan kebiasaan mereka, tetapi orang India berbagi mimpi yang sama. Sebelum 1947, impian itu untuk India yang bebas. Hari ini, impiannya adalah untuk mempercepat pembangunan; untuk pemerintahan yang efektif dan transparan; namun untuk jejak pemerintah yang lebih kecil dalam kehidupan kita sehari-hari," kata Gupta mengutip pidato Presiden Kovind.

"Memenuhi mimpi-mimpi ini sangat penting. Setiap pembacaan mandat rakyat akan membuat aspirasi mereka jelas. Dan sementara pemerintah wajib memainkan perannya, saya berpendapat bahwa peluang dan kemampuan yang lebih besar terletak pada keterampilan, bakat, inovasi, kreativitas, dan kewirausahaan 1,3 miliar orang India," lanjutnya.

Gupta, mengutip Presiden Kovind, juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur fisik dan finansial bagi pertumbuhan bangsa dan negara.

Tapi, kata Kovind, "yang lebih penting bagi masyarakat dan warga negara adalah untuk menggunakan dan memelihara infrastruktur ini --untuk kepentingan diri sendiri dan keluarga mereka, dan untuk kepentingan masyarakat dan kita semua."

Presiden Kovind juga menekankan pentingnya pemuda-pemudi India sebagai agen-agen pembangunan bangsa di masa depan.

"Kita negara muda," kata Gupta mengutip Kovind, "dan bangsa kita semakin didefinisikan dan dibentuk oleh pemuda kita."

"Energi anak muda kita disalurkan ke berbagai arah - dalam pencarian keunggulan dari olahraga ke sains, dari beasiswa hingga soft skill. Ini menghangatkan hati."

"Namun demikian, hadiah terbesar yang dapat kita berikan kepada generasi muda kita dan yang akan datang adalah untuk mendorong dan melembagakan budaya keingintahuan - terutama di ruang kelas. Mari kita dengarkan anak-anak kita - karena melalui mereka masa depan berbisik kepada kita," kata pelaksana tugas dubes India itu, mengutip pidato Presiden Kovind.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pentas Seni Budaya

Untuk mewarnai acara perayaan kemerdekaan tersebut, sebuah program budaya singkat diselenggarakan yang mencakup menyanyikan lagu-lagu patriotik oleh siswa dari empat sekolah India di Indonesia: Indonesia-Rama Global International School, Gandhi Memorial Intercontinental School, Delhi Public SchoolIndonesia dan Beacon Academy.

Acara juga diikuti dengan pertunjukan tari oleh para siswa dari Pusat Kebudayaan India Jawaharlal Nehru, Jakarta.

Hari Kemerdekaan India atau India National Day merupakan perayaan tahunan untuk memperingati Partisi Koloni Inggris di India, yang secara resmi efektif berlaku pada 15 Agustus 1947.

Partisi membagi wilayah koloni Inggris itu menjadi dua, India yang mayoritas Hindu dan Pakistan yang mayoritas Muslim.

Selain National Day, India juga merayakan Hari Republik India atau India Republic Day, perayaan tahunan ketika India mengadopsi konstitusi pada 26 Januari 1950. Konstitusi itu membuat India menjadi negara dengan sistem pemerintahan demokratis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.