Sukses

AS Perbolehkan Menlu Iran Menginjakkan Kaki di New York

Menteri Luar Negeri AS mengatakan pihaknya memberikan visa kepada diplomat top Iran untuk mengunjungi New York, tapi ...

Liputan6.com, New York - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan, pihaknya telah memberikan visa kepada diplomat top Iran untuk mengunjungi New York.

Hal itu untuk memenuhi tanggung jawab AS terhadap sekretariat PBB. Namun menurut Pompeo, gerak perwakilan Teheran tetap akan dibatasi dengan tegas.

Dalam sebuah wawancara, Pompeo mengatakan, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan delegasinya akan diizinkan untuk melakukan perjalanan bolak-balik antara markas besar PBB dan perwakilan misi Teheran. Kelompok itu tiba di New York pada Minggu pagi, 14 Juli 2019.

"Diplomat AS tidak berkeliaran di sekitar Teheran, jadi kami tidak melihat alasan bagi diplomat Iran untuk berkeliaran dengan bebas di sekitar Kota New York," kata Pompeo seperti dikutip dari The Straits Times, Senin (15/7/2019).

"Kami memberikan kepada Menteri Luar Negeri Zarif dan delegasinya, semua hak ... berdasarkan perjanjian markas PBB, dan tidak lebih dari itu," lanjutnya.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Menlu Iran ke New York

Menlu Iran, Zarif, berada di New York untuk menghadiri pertemuan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, pertemuan tingkat tinggi menteri tentang tujuan pembangunan berkelanjutan untuk isu-isu yang mencakup konflik, kelaparan, kesetaraan gender, dan perubahan iklim. Visanya dikeluarkan di Kedutaan Besar AS di Berne, Swiss, sehari sebelum dia tiba di Amerika Serikat.

Sebetulnya, pemerintahan Trump telah mempertimbangkan memasukkan Zarif ke dalam daftar hitam dengan memberikan sanksi kepadanya.

Namun di lain sisi, AS memiliki perjanjian yang mengharuskannya mengeluarkan visa kepada semua diplomat asing yang bepergian ke New York untuk acara-acara PBB.

Zarif diperkirakan akan bertemu dengan lembaga think tank dan jurnalis saat ia berada di New York. Namun Pompeo mengatakan Zarif akan menggunakan kesempatan untuk menyebarkan kepalsuan.

"Menteri Luar Negeri Zarif, dia menggunakan (kesempatan) untuk datang ke sini dan menyebarkan propaganda," katanya. "Ini adalah seorang pemimpin yang telah mendukung rezim yang memenjarakan para pembangkang politik, memperlakukan wanita dengan mengerikan ... Dia adalah juru bicara otokrasi itu."

Pompeo menolak berkomentar ketika ditanya apakah dia atau siapa pun di pemerintah AS akan mencoba untuk berbicara dengan Zarif di PBB minggu ini atau di Majelis Umum PBB pada bulan September.

Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat tajam dalam dua bulan terakhir sejak Amerika Serikat mulai meningkatkan sanksi terhadap industri minyak Iran.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.