Sukses

Penampakan 8 Meteorit Langka yang Berhasil Diabadikan Manusia

Berikut 8 penampakan meteorit langka yang berhasil diabadikan oleh manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Bumi beberapa kali disambangi oleh objek misterius yang tampak terbakar di langit. Padahal sesungguhnya, itu hanya berupa bongkahan batuan angkasa luar atau meteoroid.

Meteoroid didefinisikan oleh International Astronomical Union sebagai "benda padat yang bergerak di ruang antarplanet, dengan ukuran yang jauh lebih kecil dari asteroid dan jauh lebih besar dari atom."

Ketika sebuah meteoroid memasuki atmosfer planet, menyala karena gesekan udara, dan pada umumnya habis terbakar sebelum mencapai permukaan Bumi, ini disebut meteor.

Gesekan di atmosfer mengubah batu tersebut menjadi bola api atau bolide. Sedangkan untuk meteor yang berhasil menembus atmosfer tanpa terbakar seluruhnya, sisa-sisa yang ditemukan di permukaan Bumi disebut meteorit.

Berikut 8 potret mengagumkan meteorit yang disimpan oleh NASA, seperti dikutip dari Live Science, Rabu (3/7/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

1. Meteorit Allende

Fragmen meteorit dengan lebar 8 cm ini adalah bagian dari meteorit Allende, meteorit yang paling banyak dipelajari oleh ilmuwan di seluruh dunia. Bongkahan batu antariksa seukuran mobil tersebut terbakar saat memasuki Bumi pada Februari 1969.

Benda itu kemudian hancur menjadi berkeping- keping, salah satu pecahannya ditemukan di padang pasir yang ada di Chihuahua, bagian utara Meksiko.

Meteorit Allende adalah meteorit kondrit karbon, jenis langka dari meteorit yang hanya membentuk sekitar 4% dari meteorit yang diketahui.

Meteorit Allende mengandung komponen yang berusia lebih dari 4,5 miliar tahun, menjadikan batu itu sebagai gambaran tentang kondisi yang ada pada hari-hari awal tata surya.

3 dari 9 halaman

2. Meteorit Bulan

Sampai sekitar tahun 1980-an, para ilmuwan yakin bahwa seluruh meteorit berasal dari lintasan yang mengelilingi asteroid Mars dan Jupiter.

Hingga pada akhirnya, mereka mengubah pemikiran tersebut ketika menemukan meteorit berbintik putih di bagian dalam tubuhnya.

Para peneliti menemukan batuan tersebut di Antartika pada 1981 dan melihat kemiripannya dengan batu yang ada di Bulan yang dibawa astronaut Apollo ke Bumi.

Benar saja, uji laboratorium menunjukkan bahwa batu ini berasal dari satelit alami planet kita.

Setelah peristiwa penemuan itu, dalam 15 tahun ke depan, 11 batu Bulan lainnya ditemukan di Bumi.

4 dari 9 halaman

3. Willamette Wonder

Meteorit Willamette adalah meteorit terbesar yang pernah ditemukan di Amerika Utara. Penduduk setempat bernama Ellis Hughes menemukan batuan teresbut di Oregon pada tahun 1902 dan memindahkan objek seberat 15,5 ton ini ke kediamannya.

Namun para ahli menguak rahasia bahwa waktu itu bukanlah kali pertamanya Willamette berada di darat, sebab ketika ditemukan oleh Hughes, tidak ada bekas kawah tumbukan di sana.

Para peneliti menduga, meteorit mendarat secara perdana di tempat lain dan terseret ke Oregon melalui gletser selama Zaman Es.

Kini, Willamette dipajang di American Museum of Natural History di New York City.

5 dari 9 halaman

4. Besi yang Terkubur

Meteorit Hoba di Namibia adalah potongan meteorit tunggal terbesar yang diketahui di Bumi. Seorang petani menemukan besi raksasa tersebut secara tak sengaja ketika sedang mencangkul ladangnya pada awal tahun 1900-an.

Situs itu langsung diekskavasi dan diketahui bobot meteorit adalah 66 ton. Lantaran meteorit ini mempunyai berat yang sangat besar, maka batu tersebut tidak pernah dipindahkan sampai sekarang.

6 dari 9 halaman

5. Peristiwa Danau Tagish

Januari 2000, sebuah meteoroid meledak di atas Danau Tagish di barat daya Kanada. Puing-puingnya (meteorit) menyibak air danau yang beku dengan bobot 10 kg.

Juni 2011, studi yang dipublikasikan di jurnal Science menemukan variasi geologi signifikan di antara meteorit tersebut, beberapa di antaranya terkandung asam amino dan senyawa biokimia pendukung kehidupan.

7 dari 9 halaman

6. Kehidupan di Dalam Meteorit?

Meteorit Orgueil yang jatuh di Prancis pada tahun 1864, menyebabkan perdebatan sengit di kalangan para peneliti pada kisaran tahun 2011.

Ilmuwan NASA, Richard Hoover, mengklaim pada Maret 2011 dalam Journal of Cosmology bahwa filamen yang terkandung dalam meteorit, yang diperhatikan melalui mikroskop elektron pemindaian, bisa menjadi bukti bakteri dari makhluk ekstraterestrial.

Namun, ilmuwan lain, menampik anggapan Hoover dengan menyebut bahwa struktur tersebut dapat dibuat oleh proses non-organik.

8 dari 9 halaman

7. Meteorit Martian

Bongkahan meteoroid lain yang membuat kontroversi adalah bongkahan batuan yang berasal dari Mars, yang ditemukan pada 1984 di hamparan padang es Allan Hills di Antarktika. Meteorit ini lalu diberi nama ALH84001.

Pada 1996, para periset mengumumkan di jurnal Science bahwa struktur di dalam tubuh meteorit ini mungkin merupakan fosil dari mikroba, menghebohkan media-media lokal dan internasional tentang isu adanya kehidupan potensial di Mars.

Tetapi kebanyakan ilmuwan tetap skeptis bahwa spesimen batuan tersebut adalah bukti kehidupan, dan penelitian sejak tahun 1996 tidak dapat secara meyakinkan membuktikan bahwa klaim asli itu benar.

9 dari 9 halaman

8. Meteorit Dunia Lain

Robot peneliti Mars "Opportunity" milik NASA yang melakukan penjelajahan di Planet Merah menemukan meteorit besi di sana.

Temuan tersebut merupakan temuan pertama yang didapati di dunia lain. Batu seukuran bola basket itu, diberi nama "heat shield rock" karena terletak di dekat puing-puing pelindung radiasi Opportunity, mengandung nikel dan besi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.