Sukses

Menakutkan, Senjata Api Bisa Dibeli dengan Mudah di 5 Negara Ini

5 negara ini dikenal melakukan praktik jual-beli senjata api dengan mudah. Berhati-hatilah.

Liputan6.com, California - Pada 2007, Small Arms Survey memperkirakan bahwa ada 650 juta senjata api yang dimiliki oleh warga sipil di berbagai negara di dunia. Ada kemungkinan, angka ini akan terus meningkat.

Alasan mereka mempunyai senjata api itu beragam, ada yang menyebut untuk keperluan olahraga, berburu, rekreasi, hingga keselamatan pribadi.

Di Jepang, misalnya, memiliki senjata api sama jarangnya seperti memiliki anjing yang memahami bahasa Latin. Sedangkan Uruguay menempati urutan ke-8 dunia untuk kepemilikan senjata api per kapita, tetapi negara ini masih memiliki kontrol yang terbatas.

Lalu, negara mana saja yang memperjual-belikan senjata api secara bebas? Berikut 5 di antaranya, seperti dilansir dari situs Top Tenz, Senin (25/2/2019).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Amerika Serikat

Walaupun Konstitusi AS mungkin tidak secara spesifik melindungi hak Anda untuk menembak teroris, namun dewan ini akan melindungi hak Anda dalam hal kepemilikan senjata api. Ini artinya, Anda dapat secara efektif mempunyai senjata jenis apa pun yang Anda suka.

Asalkan Anda tidak tinggal di negara bagian dengan undang-undang senjata yang ketat, Anda mungkin dapat membawa senapan semi-otomatis Anda ke sebuah kafe dan ini tidak melanggar hukum.

AS memiliki budaya yang jauh berbeda dari negara mana pun. Lebih dari sepertiga populasi warga sipil di Negeri Paman Sam adalah pemilik senjata api.

3 dari 6 halaman

2. Republik Ceko

Republik Ceko mungkin satu-satunya negara di Bumi di mana warganya memiliki hak konstitusional untuk menembak teroris. Pemerintah mendukung amandemen tersebut pada 2017, meskipun negara ini menjadi salah satu negara yang mendapatkan serangan teror terkecil di dunia.

Namun, undang-undang itu mungkin bukan bukti ketakutan Ceko terhapad serangan teror, akan tetapi lebih ke budaya kepemilikan senjata api di Ceko. Sama halnya dengan Swiss, Ceko adalah negara yang paling mendukung kepemilikan senjata api di seantero Eropa.

Undang-undang kepemilikan senjata api di Ceko --yang permisif-- tidak berlaku bagi mereka yang tinggal sebagai turis atau menetap untuk sementara. 

Tetapi jika Anda merupakan penduduk permanen atau warga negara sah, Anda dapat memiliki senjata semi-otomatis, bisa mendapatkan izin untuk membawa hingga dua pistol tanpa memberikan alasan apa pun, dapat menggunakan senjata api untuk pertahanan diri, dan dapat menikmati kegiatan berburu yang menggila.

Tapi jangan samakan budaya senjata di Ceko seperti di AS. Setiap senjata yang dimiliki oleh warga sipil di Ceko harus didaftarkan terlebih dahulu dan memiliki lisensi dari negara atau lembaga resmi.

4 dari 6 halaman

3. Swiss

Tidak ada negara lain di European Free Trade Association (Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa atau EFTA) yang penduduknya memiliki senjata sebanyak Swiss.

Swiss mempunyai tingkat kepemilikan senjata api tertinggi ke-4 di Bumi, dan budaya menyalakan meriam yang telah berlangsung puluhan tahun.

Hingga 2010, laki-laki dewasa yang sehat jasmani dan rohani diwajibkan memiliki setidaknya satu senjata api. Pada tahun 1997, kepemilikan senjata menjadi hak yang diakui secara hukum. Sekitar 30 persen dari populasi merupakan pemilik senjata api.

Kecintaan Swiss pada senjata api terkadang berujung aneh. Pada zaman dahulu, beberapa kanton (pembagian wilayah di Swiss) mengesahkan hukum yang mengharuskan calon pengantin pria untuk memiliki senjata api sebelum ia bisa menikah.

Namun undang-undang ini sudah dicabut lebih dari seabad yang lalu, karena tingkat bunuh diri di Swiss menjadi meningkat.

Hukum Swiss memiliki beberapa corak yang menarik. Meskipun Anda dapat membeli senjata tanpa izin otoritas, namun Anda juga harus mau bertanggung jawab secara hukum atas kejahatan yang Anda lakukan dengan senjata tersebut.

Itu berarti jika seseorang mencuri pistol Anda dan menembak orang lain yang tak bersalah, maka Anda adalah pihak yang harus menjalani sidang di pengadilan dan menerima hukuman.

5 dari 6 halaman

4. Panama

Sudah sejak lama, Panama punya reputasi sebagai salah satu negara teraman di Amerika Tengah. Selain itu, undang-undang kepemilikan senjata yang hampir bisa diakui oleh National Rifle Association (NRA).

Panama pada dasarnya, pemerintah Panama akan membiarkan Anda membeli senjata non-otomatis apa pun yang Anda inginkan. Setelah Anda memiliki senjata secara hukum, maka Anda tidak punya batasan untuk membawanya kemana pun, asalkan letaknya tersembunyi.

Anda harus menjadi penduduk permanen Panama terlebih untuk membeli persenjataan di negara ini, dan mendapatkan lisensi yang memakan waktu berbulan-bulan. Hanya sekitar 3% warga di Panama yang memiliki senjata api pribadi.

6 dari 6 halaman

5. Norwegia

Norwegia dikenal sebagai negara dengan tingkat kekerasan yang rendah, agresi jarang terjadi, dan menjunjung kesetaraan gender --peringakt ketiga di dunia.

Ada satu aktivitas kuno yang didominasi oleh pria Norwegia yang suka memanjakan diri. Menemukan orang yang memiliki senjata api sama halnya dengan segampang mendapati warga Norwegia dengan rambut pirang cerah atau salju di musim dingin.

Asalkan Anda bisa mendapatkan izin reguler, Anda bebas memiliki senjata api jenis apa pun --katakanlah, AR-15. Hukum di Norwegia juga tidak berubah, meski pada tahun 2011, teroris sayap kanan Anders Breivik menembak mati 69 orang dan membunuh 8 orang lainnya dengan bom mobil.

Sebelumnya memang sempat ada dorongan besar untuk memperketat undang-undang persenjataan. Namun, pada akhirnya, keputusan dari otoritas ini gagal. Penduduk Norwegia mendesak bahwa hak kepemilikan senjata mereka harus tetap ada, bahkan dalam menghadapi tragedi yang tak terduga.

Tapi, lagi-lagi, jangan samakan aturan di Norwegia seperti di Amerika Serikat. Orang Norwegia umumnya mengeluarkan senjata api selama musim berburu. Kekerasan yang timbul akibat senjata api sangat jarang terjadi, sehingga bahkan polisi saja tidak bersenjata.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.