Sukses

Turki Siap Gelar Penyelidikan Internasional atas Kasus Jamal Khashoggi

Turki mengatakan pihaknya berencana untuk meluncurkan penyelidikan internasional terhadap pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Liputan6.com, Ankara - Turki mengatakan pihaknya berencana untuk meluncurkan penyelidikan internasional terhadap pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi dan akan mengambil langkah lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang.

"Sekarang kami telah membuat persiapan untuk penyelidikan internasional dalam beberapa hari mendatang. Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan," kata Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, yang menambahkan bahwa Turki sangat menyadari kesulitan dalam menjelaskan pembunuhan tersebut, demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (22/1/2019).

Berbicara dalam pertemuan pemuda di Istanbul pada Senin 21 Januari 2019, juga disampaikan bahwa Arab Saudi belum berbagi informasi dengan Turki atas penyelidikan Riyadh mengenai pembunuhan kolumnis the Washington Post.

Jamal Khashoggi, seorang kritikus Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dibunuh oleh pasukan pembunuh Saudi pada 2 Oktober 2018, tak lama setelah ia memasuki konsulat negaranya di Istanbul. Dia dimutilasi di dalam konsulat --yang disebut Turki sebagai "pembunuhan berencana" yang dirancang oleh pemerintah Saudi.

Para pejabat Arab Saudi telah membantah klaim itu, bersikeras Khashoggi tewas dalam "operasi jahat" setelah awalnya mengklaim ia telah meninggalkan konsulat sebelum menghilang.

Cavusoglu mengatakan penyelidikan negaranya telah memaksa Arab Saudi untuk mengakui pembunuhan Jamal Khashoggi, dan menuduh negara-negara Barat berusaha menutupi kejahatan itu.

"Kami melihat bagaimana mereka, yang berbicara tentang kebebasan pers di dunia, menutupi hal ini ketika mereka melihat uang," kata Cavusoglu.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Campur Tangan Figur Top Saudi?

Meskipun penyelidikan bersama dengan pejabat Saudi telah memeriksa konsulat Saudi di Istanbul, kediaman konsul dan beberapa lokasi lainnya, namun, keberadaan jasad Jamal Khashoggi masih belum diketahui.

Ankara telah berulang kali menegaskan bahwa perintah pembunuhan tersebut dikeluarkan oleh tingkat tertinggi pemerintah Saudi dan bahwa para pembunuh bayaran Saudi tidak bertindak sendiri.

Turki juga menuntut Arab Saudi mengekstradisi mereka yang dituduh melakukan pembunuhan untuk diadili di pengadilan Turki.

Pihak berwenang Turki mengulangi permintaan itu setelah Riyadh mengumumkan awal bulan ini tentang dimulainya persidangan terhadap 11 terdakwa, termasuk lima yang dituntut oleh penuntut Saudi.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada hari Minggu bahwa negaranya masih mengumpulkan fakta untuk mengungkap mereka yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.

Dalam wawancara televisi dengan kelompok media AS, Sinclair, dia mengatakan hubungan dengan Arab Saudi dapat dipertahankan dan mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi harus dimintai pertanggungjawaban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.