Sukses

Cegah Korban Akibat Badai Florence, Lebih dari 1 Juta Warga AS Diminta Mengungsi

Lebih dari satu juta orang AS telah diperintahkan untuk mengungsi menjelang semakin dekatnya Badai Florence.

Liputan6.com, Columbia - Lebih dari satu juta orang yang tinggal di sepanjang garis pantai Negara Bagian Carolina Selatan dan Virginia telah diperintahkan untuk mengevakuasi rumah mereka pada hari Selasa 11 September 2018, menjelang semakin dekatnya badai Florence dari Atlantik yang diperkirakan akan menjadi badai paling kuat yang pernah menghantam daerah tersebut.

Prakirawan cuaca memprediksi, Badai Florence akan tiba di pesisir timur AS pada Kamis 13 September 2018 dan membawa angin kencang yang berpotensi merusak, banjir serta gelombang badai, demikian seperti dikutip dari The Guardian, (11/9/2018).

Saat ini, badai Florence dinilai sebagai badai kategori 4, atau yang paling kuat kedua dalam sistem klasifikasi cuaca nasional (NWS), setelah Badai Harvey dan Badai Irma.

Dalam sebuah imbauan terbaru, pusat badai nasional AS (NHC) mengatakan, badai diperkirakan akan menjadi sangat besar dan berbahaya.

"Badai Florence sangat besar, sangat kuat dan ... tidak ada yang bisa menghentikannya. Ketika bertemu dengan arus angin teluk, itu akan semakin intensif," kata Gubernur Carolina Selatan Henry McMaster, Senin 10 September 2018.

McMaster memerintahkan evakuasi daerah pantai untuk dimulai pada siang hari pada hari Selasa karena badai Florence semakin mendekati. Dia mengatakan, badai bisa memicu ombak besar mencapai setinggi 3 meter dan memperkirakan bahwa 1 juta penduduk akan meninggalkan pantai.

"Kami tahu bahwa perintah evakuasi yang saya keluarkan ini tidak mengenakkan," kata McMaster tentang keputusan itu.

"Tapi kami bersedia melakukannya, karena itu sepadan dengan upaya menyelamatkan hidup."

"Ini adalah badai besar yang besar," kata McMaster, yang mencatat bahwa kecepatan angin diprediksi akan lebih ganas daripada salah satu dari dua badai paling merusak di kawasan itu dalam 30 tahun terakhir.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Badai Kian Mendekat

Sama halnya, Gubernur Virginia memerintahkan evakuasi wajib bagi beberapa penduduk daerah pesisir dataran rendah yang dimulai Selasa pagi. Pejabat negara mengatakan 245.000 orang tinggal di daerah yang berpotensi terkena bencana, tetapi para pejabat memperingatkan bahwa badai dapat mempengaruhi seluruh negara bagian.

McMaster mengumumkan keadaan darurat pada hari Sabtu. Gubernur Carolina Utara dan Maryland juga telah melakukan hal serupa.

Dengan hak otonomi yang luas, gubernur negara bagian memiliki kekuatan untuk melakukan perintah evakuasi, mendirikan tempat perlindungan, melarang perjalanan dan memberlakukan jam malam.

"Ambil langkah sekarang," kata Gubernur North Carolina Roy Cooper pada akhir pekan. Kemudian, pada hari Senin dia berkata, "Kami tahu bahwa kami berada di jalur perlintasan badai."

Para pejabat di Carolina Utara telah mengeluarkan perintah evakuasi wajib untuk pesisir Dare County dan Pulau Hatteras. Gubernur juga mencabut pembatasan tertentu untuk truk dan kendaraan berat untuk membantu petani memanen tanaman dan memindahkan ternak sebelum badai, kata para pejabat.

Angin yang dibawa badai Florence diperkirakan akan mencapai kecepatan 150 mil per jam, yang kemungkinan akan menebang dahan pohon dan memicu pemadaman listrik. Badai juga akan membawa curah hujan tinggi dan banjir di beberapa titik.

Di lepas pantai negara bagian, ombak besar laut dan arus sobekan yang berbahaya sudah terlihat selama akhir pekan, menandakan datangnya badai. Para pengunjung pantai telah diperingatkan untuk menghindari lautan, dan feri yang melayani pantai negara telah dibatalkan.

Di Virginia, tempat pangkalan angkatan laut terbesar di dunia, AL Amerika Serikat telah memerintahkan semua kapal ke laut untuk persiapan badai, di mana mereka dapat lebih aman menunggangi angin kencang dan ombak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.