Sukses

Penonton Saling Desak di Pintu Masuk Stadion Madagaskar, 1 Orang Tewas

Insiden berdesakan hingga injak-injakan mematikan terjadi saat pertandingan Madagaskar vs Senegal.

Liputan6.com, Antananarivo - Kericuhan terjadi di stadion sepak bola Madagaskar, Municipal de Mahamasina, Antananarivo, pada Minggu 9 September 2018 waktu setempat. Setidaknya satu orang telah tewas dan hampir 40 terluka dalam insiden berdesakan hingga injak-injakan itu.

Seperti dikutip dari BBC mengutip media setempat, Senin (10/9/2018), insiden itu terjadi sesaat sebelum dimulainya pertandingan Madagaskar melawan Senegal di babak kualifikasi Piala Afrika.

Ribuan penonton masih berusaha masuk ke stadion di Madagaskar itu melalui satu-satunya jalan masuk. Dua dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis di ibu kota, Antananarivo.

Banyak orang antre sejak awal pagi untuk menyaksikan kick-off pada pukul 14.30 di arena yang juga dikenal sebagai Stade Municipal de Mahamasina.

Stasiun radio Prancis, RFI, melaporkan penonton terburu-buru memasuki stadion di Madagaskar itu ketika gerbang dibuka.

 "Kami menunggu di antrean mulai pukul 06.00 pagi. Kami berada beberapa meter dari gerbang ketika kericuhan terjadi. Saya diinjak-injak di punggung, tetapi ransel saya melindungi diri dari benturan," kata Rivo Raberisaona kepada kantor berita AFP.

"Saya tidak mengerti mengapa hanya ada satu gerbang yang terbuka ke stadion ketika pertandingan besar seperti itu," kata Henintsoa Mialy Harizafy, yang pamannya terluka dalam serangan itu.

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Insiden Serupa

Pertandingan itu menampilkan bintang Liverpool, Sadio Mané dan berakhir dengan hasil imbang 2-2.

Insiden para penonton masuk berdesakan kerap terjadi di stadion di Afrika. Alasannya karena kontrol massa yang buruk akibat stadion terlalu ramai.

Insiden serupa pernah terjadi di sebuah stadion di Angola da menewaskan sedikitnya 17 orang pada Februari 2017.

Lalu pada Juli tahun itu, delapan orang - termasuk tujuh anak - meninggal dalam peristiwa serupa di sebuah pertandingan di Malawi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.