Sukses

Demi Anak, Pria di Thailand Rela Dandan Seperti Wanita dan Rayakan Hari Ibu

Pria Thailand bernama Chatchai Parnuthai menghadiri undangan sekolah untuk memperingati hari ibu di sekolah dua anak laki-lakinya, Ozone (5) dan Imsome (3).

Liputan6.com, Bangkok - Kehadiran seorang ibu dalam sebuah keluarga punya peranan yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Namun, tak semua anak punya kesempatan untuk merasakan kebahagiaan itu.

Sejumlah anak harus terpisah dengan ibunya karena sejumlah alasan. Seperti meninggal dunia hingga perceraian. Jika sudah seperti ini, sosok ayah yang akan mengambil alih semuanya.

Dikutip dari laman Daily Mail, Rabu (15/8/2018), peran ganda seperti itu dialami oleh seorang pria asal Thailand ini. Ia berpisah dengan sang istri dan kemudian menggantikan sosok ibu untuk anak-anaknya.

Pada Jumat 10 Agustus lalu, Chatchai Parnuthai (32) menghadiri undangan sekolah untuk memperingati hari ibu di Thailand, di sekolah dua anak laki-lakinya, Ozone (5) dan Imsome (3).

Kala itu, semua siswa hadir dengan ibu mereka masing-masing. Agar dua anak laki-lakinya tak berkecil hati akibat tak datang bersama sang bunda, ia sengaja datang dengan dandanan seperti wanita.

Chatchai Parnuthai rela mempermalukan dirinya sendiri demi membuat anak-anaknya tidak bersedih. Padahal ia adalah seorang pria yang menyukai dunia mekanik dan motor besar.

Jadi akan sangat mengejutkan apabila orang terdekat melihanya melakukan hal ini. Dalam foto yang beredar di media sosial, terlihat bagaimana Parnuthai mengenakan gaun sederhana berwarna merah muda dengan panjang hingga batas lutut.

Agar menambah kesan manis, ia sengaja mengunakan hiasan pita di bagian kepala.

Foto-foto Parnuthai sebagai seorang wanita menyentuh hati banyak orang, tentang perjuangan seorang ayah yang membesarkan kedua anaknya.

"Saya adalah ayah tunggal jadi saya hanya ingin memastikan bahwa kedua putra saya bahagia," ujar Chatchai Parnuthai.

"Aku memang sedikit malu, tetapi itu tidaklah penting," tambahnya.

Chatchai Parnuthai mengatakan bahwa ia dan istrinya telah bercerai. Ibu dari kedua anaknya pindah dan menetap di Eropa.

"Saya ingin agar anak-anak tidak merasa sedih meski ditinggal oleh ibunya," jelas pria asal Thailand ini.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Studi: Ayah Tunggal Berisiko Lebih Cepat Meninggal Dunia

Menurut penelitian, sosok ayah tunggal disebut memiliki risiko kematian yang lebih besar dibanding ibu tunggal, atau pasangan orangtua.

Dilansir dari laman Independent.co.uk, hasil penelitian terkait didasarkan pada rekam jejak angka kematian pada 40.000 orang tua di Kanada sejak dekade 1980-an.

Penelitian itu menemukan fakta bahwa ayah tunggal berisiko mengalami kematian dini karena faktor gaya hidup yang dijalani, di mana berujung pada kondisi kesehatan yang buruk.

"Penelitian kami menyoroti bahwa ayah tunggal memiliki tingkat kematian lebih tinggi, sehingga memerlukan kebijakan kesehatan masyarakat yang lebih intens untuk membantu mengidentifikasi dan mendukung penangan kasus ini," jelas pimpinan studi terkait, Dr. Maria Chiu, dari Insitut Evaluasi Ilmiah Klinis pda Universitas Toronto, Kanada.

Menurut Dr. Maria, penelitian tersebut tidak berarti setiap ayah tunggal berisiko meninggal dini, melainkan lebih menunjukkan faktor gaya hidup yang tidak sehat, seperti minum minuman beralkohol secara berlebihan dan pola makan yang buruk.

Selain dinilai dari gaya hidup yang dijalani ayah tunggal, risiko terkait juga salah satunya bisa disebabkan oleh tingkat stres yang tinggi dalam mengasuh anak.

Banyak dari responden ayah mengaku mengalami adaptasi yang cukup lama dalam menjalani kegiatan pengasuhan pada anak. Hal itu disebut mendorong perasaan bersalah, dan berujung pada tingkat stres yang tinggi.

"Hasil temuan ini penting untuk memperbaiki layanan kesehatan, baik fisik dan mental, pada kelompok terkait," lanjut Dr. Maria seraya mengingatkan bahwa orangtua tunggal bukan hanya tertuju pada sosok ibu tunggal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Thailand
    Negara di Asia yang terkenal dengan kuliner lezat, serta dijuluki negeri gajah putih dan negeri seribu pagoda.

    Thailand