Sukses

Pesona Budaya dan Kuliner Khas Sumatera Barat Pukau Publik Australia

Untuk memberikan suasana khas Minang, para tamu langsung disuguhi dengan sejumlah lagu daerah provinsi tersebut, antara lain Ayam Den Lapeh, Dindin Ba Dindin dan Mudiak Arau.

Liputan6.com, Canberra - Pesona seni-budaya, pariwisata dan kuliner Provinsi Sumatera Barat yang dikemas dalam acara Indonesian Cultural Circle (ICC) yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra di Balai Kartini pada tanggal 3 Agustus 2018, berhasil memukau publik Australia di Kota Canberra.

Para tamu yang hadir, mulai dari pecinta budaya, penggiat seni, istri diplomat, penulis buku hingga ibu rumah tangga, tampak terpesona dengan berbagai jenis warisan kebudayaan dari Ranah Minangkabau, seperti kain songket serta tenun yang indah dan kaya corak beserta pameran foto tentang keindahan alam Sumatera Barat, yang secara khusus dipajang di ruang Balai Kartini, demikian keterangan pers yang diterima Liputan6.com dari KBRI Canberra, Selasa (7/8/2018).

Bahkan ketika baru tiba, untuk memberikan suasana khas Minang, para tamu langsung disuguhi dengan sejumlah lagu daerah provinsi tersebut, antara lain Ayam Den Lapeh, Dindin Ba Dindin dan Mudiak Arau.

Mereka juga sangat atentif ketika menyaksikan video tentang potensi pariwisata Sumbar beserta penjelasan dari Novaliana Tambunan, Sekretaris Pertama KBRI Canberra, Australia.  

Puncaknya adalah ketika para pengunjung secara bersama-sama menari Tari Piring yang dipandu oleh para anggota DWP KBRI Canberra lengkap dengan piring-piringan di tangan mereka. Mereka tampak sangat senang. Saking senangnya, mereka tetap membawa piring tersebut saat berfoto bersama di penghujung acara.

"Irama musik dari daerah Minangkabau dan Tari Piring yang berirama riang, membuat saya langsung ingin menari. Saya suka sekali dengan Tari Piring. Gerakannya dinamis", ujar Ros Welch sambil menyantap masakan Padang.

Pengunjung lainnya, yakni Lynn Fowler bahkan menyarankan agar KBRI Canberra dapat mengorganisir kunjungan wisata ke Provinsi Sumbar agar dapat melihat langsung keindahan alam dan pesona budaya di Sumbar yang luar biasa.

Sementara, Hellen Micthel mengakui sangat menyukai sayur nangka muda khas masakan Padang yang disajikan secara khusus di akhir acara. 

Menurut Caecilia Legowo, Ketua DWP KBRI Canberra yang membuka Pameran Budaya dan Kuliner Sumbar, acara promosi ini dimaksudkan untuk mendekatkan masyarakat Australia dengan Ranah Minangkabau.

"Banyak sekali potensi dan ikon pariwisata Sumbar yang sangat indah yang dapat ditawarkan ke publik Australia, mulai dari Danau Maninjau, Rumah Gadang hingga Jam Gadang. Inilah salah satu misi kita, mempromosikan budaya dan kuliner sambil mendorong mereka berpariwisata ke Indonesia", tambahnya. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Promosi Budaya yang Kesekian Kali

Sementara itu, Novaliana Tambunan memaparkan secara rinci tentang kekayaan budaya Minang yang unik dan menawan, termasuk sistem matrilinial yang dipahami sebagai yang terbesar di dunia. 

"Provinsi Sumbar juga menawarkan banyak destinasi wisata, mulai dari wisata alam, seperti Pulau Mentawai, Pantai Purus dan Pariaman, wisata historis antara lain Istana Pagaruyung, dan tentu saja wisata kuliner. Semuanya menjadi daya pikat tersendiri bagi wisatawan asing", tukas diplomat yang menangani urusan penerangan dan sosial-budaya di KBRI Canberra.

Acara promosi budaya dan pariwisata Sumbar ini diselenggarakan oleh DWP KBRI Canberra bekerjasama dgn Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta KBRI Canberra.

Sebelumnya, DWP KBRI Canberra telah berulangkali menggelar promosi budaya Nusantara, seperti dengan menampilkan potensi Sulawesi Selatan, Papua, DKI Jakarta, Sumatera Utara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.