Sukses

Ular Sepanjang 1,8 Meter Jatuh dari Langit-Langit dan Menimpa Pria yang Sedang Tidur

Ular boa pembelit (boa constrictor) berekor merah sepanjang 6 kaki atau sekitar 1,8 meter ini jatuh dari langit-langit dan menimpa seorang pria yang tengah tidur.

Liputan6.com, New York - Pria ini kaget bukan main ketika mendapati ular boa pembelit (boa constrictor) sepanjang 1,8 meter menimpa tubuhnya saat tidur. Reptil itu jatuh dari langit-langit kamar apartemennya di pusat kota New York, Amerika Serikat

Dikutip dari Miami Herald, Jumat (13/7/2018), insiden horor ular jatuh di tempat tidur pria itu terjadi akhir bulan lalu.

Surat kabar Democrat and Chronicle Rochester melaporkan bahwa reptil itu adalah boa pembelit berekor merah sepanjang 6 kaki atau sekitar 1,8 meter. Departemen Konservasi Lingkungan Negara Bagian New York merilis foto penyusup bersisik di laman Facebooknya, pada Rabu 11 Juli.

Dalam sebuah pernyataan kepada media, pejabat konservasi negara mengatakan pria yang tinggal di Pulaski, New York, panik ketika meminta bantuan.

Petugas konservasi yang menyelidiki insiden pada 29 Juni itu menemukan bahwa ular tersebut ternyata kabur dari kandang di apartemen bagian atas. Lalu entah bagaimana reptil itu bergerak masuk ke dalam celah di ruangan kemudian keluar dari langit-langit di atas tempat tidur pria yang tengah tertidur.

Beruntung pria yang tak disebutkan identitasnya itu tak terluka sama sekali akibat kejatuhan ular boa tersebut.

"Ular itu, yang sah untuk dimiliki di New York, telah bersatu kembali dengan pemiliknya," demikian pernyataan departemen tersebut.

Menurut majalah Reptiles, pria malang itu bertemu dengan spesies boa pembelit yang bisa tumbuh cepat mencapai 1,8 meter dalam tiga tahun.

Mereka adalah pemakan yang rakus. Bayi ular itu biasanya makan tikus hingga babi dewasa. Jika dirawat sejak lahir, sebagian besar boa akan bersikap tenang dan tidak berbahaya.

Namun menurut organisasi The Humane Society of the United States, ular pembelit besar seperti piton, boa dan anaconda bukanlah hewan peliharaan. Binatang itu dianggap sebagai hewan liar yang kuat dan mampu membunuh manusia dewasa.

"Membiarkan kepemilikan pribadi atas reptil berbahaya ini mengancam keselamatan publik, kesehatan lingkungan dan kesejahteraan hewan itu sendiri," kata organisasi tersebut, seraya menyebutkan bahwa 12 orang di sana telah meninggal akibat insiden terkait ular pembelit sejak 1990.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

UIar 'Terlantar' Jatuh dari Atap Rumah Pria Ini

Insiden serupa pernah menimpa seorang warga Dublin, Irlandia. Ia dikejutkan dengan seekor ular yang terjatuh dari atap rumahnya.

Dublin Society for the Prevention of Cruelty to Animals (DSPCA) kemudian dipanggil ke lokasi untuk menangani ular di wilayah Glasnevin Jumat lalu 18 Maret 2016 ketika pemilik rumah sedang melakukan renovasi rumah.

Dikutip dari Irish Times, Selasa 22 Maret 2016, pemilik rumah ketika itu sedang berdiri di atas tangga ketika jenis ular tikus -- kini diberi nama Paddy oleh DSPCA -- jatuh dari atap rumah ke pria tersebut sebelum merayap ke sejumlah tumpukan kayu.

Menurut laporan yang didapati dari tuan tanah, penghuni rumah sebelumnya memiliki piaraan ular. Namun, ia berpikir sudah peliharaan itu sudah dibawa serta oleh mereka.

Kepala edukasi DSPCA, Gillian Bird mengatakan laporan terhadap keberadaan ular umum terjadi pada musim panas, dan mendapatkan 5 hingga 6 panggilan pada bulan Maret dan April terkait ular lepas atau terlantar.

"Tidak mengherankan untuk menemukan ular di atap dan celah dinding rumah memangsa tikus dan serangga. Ini merupakan waktu di mana kami sering mendapatkan panggilan. Karena ular adalah hewan yang keluar musim panas untuk mencari mangsa," ungkapnya.

"Ular itu cukup kurus, yang membuat kami berpikir telah diterlantarkan cukup lama, tapi ia kini dalam pemulihan di penampungan DSPCA di Rathfarnham."

Menurut laporan, pihak DSPCA bersedia untuk melakukan negosiasi dengan pemiliknya jika ia mendatangi penampungan, jika tidak Paddy akan bisa diadopsi orang lain.

"Dibanding hewan lainnya, tidak sulit untuk menemukan rumah bagi ular. Tapi kami selalu mencarikan rumah yang layak bagi mereka, dan jika tidak ada yang mengakui keberadaan Paddy, ia akan diadopsi."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.