Sukses

Aksi Brutal Pemuda Italia Tembaki Imigran Afrika, 6 Orang Terluka

Saat melakukan penembakan, pemuda itu menggunakan bendera Italia di lehernya.

Liputan6.com, Macerata - Seorang pemuda Italia melakukan aksi brutal menembaki orang-orang di jalanan. Sambil menyetir, pria bernama Luca Traini menargetkan para imigran Afrika di pusat kota Macerata.

Akibat aksinya, enam orang terluka. Traini, saat melakukan penembakan, menggunakan bendera Italia di lehernya.

Pemuda 28 tahun itu lalu dibekuk dan ditahan polisi. Belakangan diketahui, Traini pernah jadi bagian pemilihan regional untuk isu anti-imigran dari Partai Northern League pada tahun lalu.

Saat ditangkap usai menembaki para pejalan kaki, Traini dilaporkan melakukan hormat ala fasis.

Luca Traini menargetkan para imigran Afrika di pusat kota Macerata, Italia (HO / ITALIAN CARABINIERI PRESS OFFICE / AFP)

Italia akan menggelar pemilu nasional pada 4 Maret mendatang, dengan imigrasi sebagai isu utama.

Traini, yang berasal dari wilayah Le Marche, tidak menolak ketika dia ditahan setelah melarikan diri dari mobilnya di dekat tugu peringatan perang kota tersebut. Polisi menemukan sebuah pistol di mobilnya.

Penembakan tersebut dimulai dua jam sebelumnya sekitar pukul 11:00 waktu setempat (10:00 GMT), pada Sabtu 3 Februari 2018, lapor situs La Repubblica.

Wali kota Macerata memperingatkan warga untuk tinggal di dalam rumah selama kejadian tersebut, usai melihat penembakan di sejumlah lokasi.

Korban dirawat di rumah sakit. Setidaknya, salah satu dari mereka dikatakan berada dalam kondisi serius.

Video saat tersangka ditangkap diterbitkan oleh situs lokal, Il Resto del Carlino, menunjukkan seorang pria botak berkulit putih dengan bendera Italia dilehernya terlihat dikawal polisi.

Polisi Italia juga menge-tweet foto saat ia ditangkap, mengatakan salah satu korban luka tersebut harus menjalani operasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Balas Dendam?

Penembakan yang dilakukan Traini dilakukan di dua kawasan di kota itu, yakni Via Spalato dan Via dei Velini.

Dua kawasan itu merupakan kunci penyelidikan pembunuhan gadis 18 tahun bernama Pamela Mastropietro yang tubuhnya ditemukan telah termutilasi dan ditemukan di dua koper.

Pria imigran asal Nigeria berusia 29 tahun ditahan terkait pembunuhan itu.

Beberapa komentar rasis menyerukan serangan balas dendam diposkan di halaman Facebook ibu korban menjelang penembakan hari Sabtu, kantor berita Italia, Ansa melaporkan.

Media lokal mengaitkan kematian gadis dan aksi yang dilakukan Traini.

Politisi sayap kanan telah menggunakan pembunuhan Pamela Mastropietro untuk mempromosikan pesan anti-migran mereka sebagai bagian dari kampanye mereka untuk pemilihan umum.

Perdana Menteri Italia Paolo Gentiloni telah menangguhkan sementara kampanye mengenai penembakan tersebut.

Jajak pendapat menunjukkan, blok kanan tengah, termasuk Northern Leagu, Forza Italia dan sayap yang paling kanan Brothers of Italy, akan memenangkan kursi terbanyak meski bukan mayoritas.

Dengan dukungan sekitar 28% dalam jajak pendapat, partai anti-kemapanan 5-Star Movement adalah partai tunggal yang paling populer. Ini menunjukkan kemungkinan adanya negosiasi koalisi yang sulit, atau bahkan pemilihan lainnya, setelah pemilu 4 Maret mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini