Sukses

Lomba Lari Gunung Paling Menantang di Dunia Digelar di Indonesia

Lomba lari paling 'gila' di dunia dilaksanakan di Gunung Gede-Pangrango, Cianjur.

Liputan6.com, Cianjur - Sejarah tengah dibuat di Gunung Gede-Pangrango (Gepang), Cianjur, Jawa Barat. Kedua gunung tersebut akan menjadi lokasi digelarnya lomba lari gunung (ultra-trail) paling jauh dan paling 'gila' di Indonesia, bahkan dunia.

Gepang menjadi lokasi dari Gede Pangrango 100 Ultra (GP100), lomba lari gunung sejauh 300 km yang dimulai sejak Minggu, 26 November, pukul 07.00 WIB.

Lomba lari dengan jarak ratusan kilometer di gunung sebelumnya sudah pernah dihelat di Indonesia, seperti lomba lari sejauh 170 km di Bromo Tengger Semeru pada awal November lalu. Namun begitu, perlombaan di ultra-trail sejauh 300 km (setara Jakarta-Tegal) ini baru pertama kali dilaksanakan di Bumi Nusantara.

"Di dunia pun juga sudah jamak lari 300 km, termasuk lari di Petite Trotte à Léon (PTL) yang melintas Prancis, Italia, Swiss. Bedanya di PTL itu 300 km-nya 'hanya' dengan gain (total tanjakan) 26 ribu meter dan ditempuh dalam maksimal 142 jam. Tapi di Gepang, lari 300 km itu total gain-nya 30 ribu meter. Jarak 300 km dengan gain 30 ribu meter menjadi lomba lari terberat di dunia hingga saat ini," kata Hendra Wijaya (52), pendiri GP100, yang juga turun dalam lomba ini seperti dimuat dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com pada Senin 27 November 2017.

Titik awal lomba dimulai di Cibodas. Jalur pelarian selanjutnya ditempuh dengan mendaki ke puncak Gepang, untuk kemudian turun lagi ke Cibodas. Rute pulang-pergi itu akan terus dilakukan sebanyak 12 kali (loop).

Jarak Cibodas-Puncak Gepang sendiri adalah 25 km. Keseluruhan loop harus diselesaikan dengan batas waktu 150 jam, atau hingga Sabtu 12 Desember, pukul 13.00 WIB.

Lomba 'kejam' ini hanya diikuti oleh empat peserta, termasuk Hendra. Tiga orang sisa di adalah Fandhi Achmad (34), Alan Maulana (32), dan Abdul Aziz Dermawan (24). Hingga Senin pukul 17.00, keempat pelari sedang menjalani loop ke-4, alias masih tersisa 8 loop lagi.

"Motivasi saya ikut lomba karena ini adalah lomba trail dengan jarak 300 km pertama yang digelar di Indonesia. Bismillah, semoga bisa finish. Ini juga latihan saya untuk lari di TDG ( Tour des Geants) sejauh 330 km dan gain 24 ribu meter tahun depan," kata Agi, nama panggilan Fandhi, yang juga baru pulang dari PTL Agustus lalu itu.

Alan, yang juga baru pulang dari PTL ikut menambahkan, "Lari 300 km di Gepang itu ibaratnya adalah sidang skripsinya setelah kuliah di PTL sana. Rencana saya, sehari bisa menghabiskan dua loop. Satu loop bisa 9-10 jam. Sisanya bisa dipakai untuk istirahat. Ini lari endurance yang butuh real food daripada energy gel."

Peserta lain yakni Azis mengatakan, lari 300 km di Gepang ini sejatinya lebih menyakitkan dibanding lomba lari lain di dunia. "Ini lari self support, sehingga akhirnya kita harus latihan mandiri. Ini juga akan lebih sulit dibanding lomba lari di luar karena ini menahan kebosanan dan melatih mental. Bayangkan saja 12 kali lewat tempat yang sama. Pasti akan hafal banget," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Lomba GP100 Pulung Arbiarto mengatakan, jarak 300 kilometer itu hanyalah satu di antara empat nomor lomba lari yang lain. Nomor sisanya yakni 100 km (4 loop), 75 km (3 loop), 50 km (2 loop), dan 25 km (1 loop).

Sebanyak tiga nomor yang disebut pertama akan mulai start pada Jumat 1 Desember, pukul 19.00. Nomor terakhir akan dilaksanakan pada Sabtu 2 Desember, pukul 07.00.

"Total untuk empat nomor itu pesertanya lebih dari 300 orang, termasuk pelari dari negara tetangga dan Tiongkok. Ini menunjukkan alam kita menantang dan menarik bagi pelari luar meskipun lomba lari ini tidak ada hadiahnya, kecuali poin untuk bisa digunakan di Ultra Trail du Mont Blanc (UTMB)," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini