Sukses

ISIS Kembali Ancam Serang Indonesia dan Malaysia

Lewat media sosial mereka memerintahkan para pengikutnya melakukan pertempuran di Asia Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok teror ISIS kembali menebar teror. Lewat video yang disebar di media sosial, mereka memerintahkan para pengikutnya melakukan 'pertempuran' di Asia Tenggara.

Video tersebut berdurasi 2 menit 45 detik. Dalam video itu, seorang pengikut ISIS memakai penutup kepala dan duduk di pinggir pantai mengeluarkan perintah dengan bahasa Melayu.

Orang tersebut diduga merupakan warga negara Malaysia. Ia menyerukan, pendukung ISIS di Indonesia, Thailand, dan Filipina bersatu.

Setelah itu, pria tersebut memerintahkan agar mereka melakukan aksi teror di negara masing-masing bilang tidak bisa bergabung bersama ISIS yang sedang bertempur di Suriah dan Irak.

Pria itu pun menyuruh para pendukung ISIS bergabung dengan milisi di Filipina untuk pendirian khilafah di bawah pimpinan Abu Abdullah yang telah diberi wewenang oleh Abu Bakar Al-Baghdadi.

Cara teror yang dipakai adalah menikam, menabrak, dan mengebom.

Seorang pria pengikut ISIS mengancam serang Indonesia (Screen Shoot situs berbagi video oleh dwirahma vidtube)

"Kepada saudaraku, dan ikhwan di Malaysia, Indonesia, Thailand dan Filipina, sudah saatnya bersatu dan bergabung dengan khilafah Islamiyah," sebut pria tersebut.

Selain seruan, video singkat itu menampilkan beberapa cuplikan saat milisi ISIS melakukan bersembunyi di hutan dan menyeberangi laut menggunakan perahu motor.

Setahun lalu, ISIS mengeluarkan video yang sama. Mereka menyerukan para pengikutnya melakukan aksi teror di Indonesia dan Malaysia.

Dalam video yang beredar, pria itu mengacung-acungkan telunjuknya dan berkata-kata dengan campuran bahasa serta aksen Melayu. 

Si pria menyebut-nyebut pihak otoritas Nusantara terutama Indonesia dan Malaysia. Demikian dilansir dari Straits Times, Selasa (5/7/2016).

"Dengar ya... Kami tak lagi warga negara kalian, dan membebaskan diri dari Anda," kata pria itu kepada kamera sambil memegang paspor Malaysia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.