Sukses

Namakan Kafe 'Polisi Rahasia KGB', Restoran Ini Tuai Kecaman

NKVD adalah pasukan terlatih polisi rahasia KGB. Pada tahun 1930an, unit itu menahan jutaan orang dan kebanyakan dari mereka dieksekusi.

Liputan6.com, Moskow - Sebuah restoran di Moskow memberi nama rumah makan mereka 'NKVD'. Bagi sebagian besar orang, singkatan itu bikin merinding mengingatkan era komunisme Stalin yang meneror warga.

Sejumlah pengguna media sosial di Rusia pun geram. Mereka menuntut restoran itu menurunkan plang namanya.

Dikutip dari BBC, Rabu (14/12/2016), staf restoran tidak tahu bagaimana memindahkan huruf-huruf itu dari depan bangunan rumah makan itu.

NKVD adalah pasukan terlatih polisi rahasia KGB. Pada tahun 1930-an dan 1940-an, NKVD menahan jutaan orang dan kebanyakan dari mereka dieksekusi mati. Unit itu terkenal atas kekejamannya.

Sementara itu, di dalam restoran, terdapat foto besar diktaktor Soviet, Joseph Stalin.

Namakan Kafe 'Polisi Rahasia KGB', Restoran Ini Tuai Kecaman (BBC)

Gambar-gambar Stalin juga terdapat di buku menu. Saat BBC berkunjung ke restoran itu, barista di rumah makan itu mengatakan buku menu tengah diperbaiki.

"Lihat juga dindingnya, tanda-tanda lainnya yang berhubungan dengan NKVD juga sudah dicopot," kata barista itu tanpa mau memberikan namanya.

Uniknya, rumah makan itu tak jauh dari Kremlin dan bekas markas tua polisi rahasia.

Staf restoran mengatakan huruf-huruf itu sebenarnya berarti "makanan nasional bagi kekuasaan hebat" dalam bahasa Rusia, bukan polisi rahasia buatan Stalin.

Barista itu sangat membela merk restoran mereka 'NKVD'.

"Saya berharap merek itu bisa dipajang lagi. Kenapa tidak? Orang tanya ke kami kenapa NKVD? Kenapa tidak? Itu hanya NKVD bukan Gestapo," lanjutnya.

Namun kebanyakan orang Rusia mewanti-wanti bahwa penamaan rumah makan itu adalah upaya menghapus sejarah dan menyakitkan korban Stalin yang jumlahnya tak sedikit.

Gambar Stalin di depan umum sempat dianggap tabu dalam beberapa dekade di Uni Soviet. Namun, gambar itu muncul lagi kala negara itu berubah menjadi Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin.

Putin kerap kali menekankan pengorbanan yang dilakukan USSR dalam Perang Dunia II. Namun ia juga mengakui kekejaman aparat keamanan di bawah pemerintahan Stalin.

Penggunaan nama NKVD mungkin sebuah aksi publisitas disalahpahami, kata wartawan BBC Sarah Rainsford di Moskow.

Tanda itu menyebabkan kegemparan ketika pengacara hak asasi manusia Mark Feygin menunggah foto itu pada tanggal 9 Desember di Twitternya.

Leonid Gozman, pemimpin organisasi masyarakat sipil Rusia, Perspektiva Foundation, mengatakan "itu adalah rehabilitasi episode paling tragis negara kita,".

"Saya tidak bisa membayangkan restoran dengan nama 'Gestapo' di Munich atau Berlin. Banyak orang menganggap NKVD organisasi kriminal. Tak sedikit orang menderita atau meninggal di masa itu."

Salah satu pengguna Facebook Rusia, Therese Philosophe, memberikan rincian bahwa di masa lalu ada empat korban teror Soviet yang pernah tinggal di alamat di mana restoran sekarang berdiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini