Sukses

Rajin Sikat Gigi Mencegah Anda dari Ancaman Kanker Ini

Meski terlihat sepele, menjaga kebersihan mulut dan gigi memiliki andil penting guna mencegah sejumlah penyakit.

Liputan6.com, Boston - Baru-baru ini para peneliti menemukan bahwa bakteri yang menyebabkan gusi berdarah dapat berjalan melalui aliran darah ke usus. Hal tersebut dapat membuat pra-kanker di usus berubah menjadi kanker dan menyebabkan tumor yang telah ada di usus tumbuh lebih besar.

Mereka pun menyelidiki cara bakteri dapat berjalan ke dalam perut melalui aliran darah. Salah satu hipotesa menyebut, hal itu dapat terjadi jika seseorang mengalami gusi berdarah.

Menurut penelitian yang dipublikasi di jurnal Cell Growth and Microbe, setelah bakteri melekat pada polip atau tumor, kehadirannya dapat mendorong pertumbuhan tumor.

Rekan penulis dan profesor di TH Chan School of Public Health di Harvard Univeristy, Wendy Garrett mengatakan, pemahaman lebih besar mengenai mekanisme tersebut dapat membantu menghentikan perkembangan tumor bersifat kanker.

"Secara alternatif, dan mungkin lebih penting, penemuan kami menunjukkan bahwa akan ada obat dengan mekanisme yang sama seperti protein bakteri pengikat gula, di mana berpotensi mencegah adanya bakteri yang memperburuk kanker kolorektal," ujar Garrett.

Fusobacterium memperparah penyakit gusi di mulut karena bertindak layaknya 'jangkar' di sekitar gigi dan gusi bagi bakteri lain. Hal tersebut membantu menyebabkan biofilm yang berperan sebagai karpet bakteri yang menggerogoti gusi, menyebabkan peradangan, dan mengendurkan gigi.

Selain memperparah kanker, kerusakan tersebut juga dapat menyebabkan peradangan usus yang berkaitan dengan kanker.

Pengujian Hipotesa

Dikutip dari Daily Mail, Kamis (11/8/2016), para peneliti menduga bahwa mikroba di dalam mulut dapat mencapai tumor kolorektal--usus besar dan rektum--melalui aliran darah.

Untuk menguji hipotesa tersebut, mereka menyuntikkan fusobacteria ke dalam pembuluh vena pada dua ekor tikus baik yang memiliki pra-kanker maupun tumor kolorektal.

Dalam kedua jenis tikus, fusobacteria terakumulasi dalam tumor kolorektal, bukan ke jaringan normal yang berdekatan.

Anatomi kolorektal (cancer.gov)

Temuan tersebut menunjukkan bahwa fusobacteria berjalan melalui aliran darah untuk mencapai tumor kolorektal dan kemudian menggunakan protein Fap2, untuk mengikat sel inang serta berkembang biak dalam tumor sehingga mempercepat terjadinya kanker kolorektal.

"Kekuatannya, studi ini melibatkan kedua sampel manusia dan model tikus. Kelemahannya, tikus yang dijadikan sampel tak merefleksikan keseluruhan perkembangan penyakit pada manusia," ujar rekan penulis dari Hebrew University-Hadassah School of Dental Medicine, Gilad Bachrach.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mulut

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mulut

Meningkatnya bakteri di dalam mulut sebelumnya telah dikaitkan dengan penyakit lain. Bakteri mulut yang masuk ke dalam pembuluh darah akibat gusi berdarah dikaitkan dengan penyakit jantung dan stroke.

Baru-baru ini, bakteri mulut juga diyakini dapat menyebabkan penyakit Alzheimer. Hal tersebut diyakini dapat memicu peradangan otak yang dapat menghasilkan pertumbuhan plak dan kekusutan protein yang mencirikan kondisi penyakit tersebut.

Sebuah studi tahun 2012 menemukan bahwa orang-orang yang memiliki banyak plak gigi akan lebih cepat meninggal 13 tahun lebih awal dari yang diharapkan.

Idealnya, semua orang wajib menjaga kesehatan gigi dengan benar.

Orang-orang yang memiliki banyak plak pada permukaan gigi dan gusi memiliki 80 persen peningkatan risiko kematian dini.

Sementara itu para peneliti di Karolinska Institute, Swedia, memperingatkan bahwa rendahnya kebersihan mulut dapat menjadi indikator faktor gaya hidup yang terkait kanker.

Meski terlihat sepele, menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan menyikatnya secara rutin memiliki andil penting guna menjaga kesehatan organ tubuh lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.