Sukses

Proyek Bus 'Mengangkang' di China Sekadar Tipuan?

Beberapa penanam modal sudah cukup ketar-ketir sehingga mulai meminta pengembalian uang mereka.

Liputan6.com, Beijing - Bus 'mengangkang' China baru saja jadi sorotan ketika melakukan uji coba di jalan raya. Kemunculannya memberikan 'angin segar' solusi transportasi massal jalan raya yang tak menambah macet.

Namun, belakangan, berita-berita susulan yang datang bertubi-tubi justru berdampak negatif pada bus inovatif tersebut.

Bahkan, media China menyebutnya tidak layak dan sekedar penipuan (scam). Terlebih lagi, kendaraan Transit Elevated Bus (TEB) yang pertama sudah dikunci, semua pengujian ditunda, dan pabriknya pun tidak ada.

Perusahaan pembuatnya dilaporkan sedang dihadapkan pada masalah keuangan. Dikutip dari Shanghaiist.com pada Rabu (10/8/2016), Huaying Kailai yang merupakan induk TEB, menggalang dana melalui platform permodalan peer-to-peer (P2P) secara daring dan laporan ECNS menyebutkan mereka telah meraup hingga miliaran yuan.

Namun demikian, perusahaan itu hanya pernah memulai 2 proyek yang biaya keduanya tidak lebih dari 200 juta yuan (Rp 3,9 miliar). Pelaksanaan "internal test run" beberapa saat lalu diduga memiliki tujuan yang sama.

Perusahaan itu mengaku melakukan pengujian sistem pengereman, aliran udara, dan konsumsi daya. Tapi, hanya ada secuil informasi yang menjadi bukti kebenaran proyek tersebut.

Badan penelitian dan pengembangan (litbang) disebut-sebut akan dibangun di pelabuhan Zhoukou di Henan, tapi para jurnalis dari kantor berita pemerintah China Xinhua yang datang ke tempat itu hanya menemukan kawasan terlantar.

Tidak ada bus 'mengangkang', tidak ada bangunan. Hanya ada beberapa anak kecil bermain-main di lapangan. Ternyata, TEB belum menandatangani kontrak apapun dengan pemerintah setempat.

Memang benar, perusahaan itu menyewa seruas jalan sepanjang 300 meter di Qinhuangdao untuk melakukan "uji jalan", tapi penyewaan itu akan selesai di akhir bulan dan tidak ada kejelasan tentang perpanjangan kontrak.

Beberapa "kontrak" dan "rekanan" dengan beberapa lembaga pemerintah yang digembar-gemborkan selama ini ternyata belum lengkap atau sekedar fiksi.

Bukan hanya itu, Huaying Group bahkan tutup mulut tentang bus ajaib mereka. Seorang pegawai perusahaan yang berkedudukan di Beijing mengungkapkan bahwa seorang investor harus membuat perjanjian dengan petugas penjualan untuk mendapatkan pengenalan tentang proyek tersebut.

Menurut laporan People's Daily, salah satu daya tarik untuk menanam modal pada TEB adalah karena perusahaan tersebut menjanjikan imbal balik tahunan sebesar 12 persen.

Beberapa penanam modal sudah cukup ketar-ketir sehingga mulai meminta pengembalian uang mereka.

Kata seorang investor kepada Beijing News, "Saya dan istri menanam lebih dari 1 juta yuan di Huaying Kailai secara daring sejak 2014 dengan imbal tahunan sebesar 16 persen. Tapi kami ingin uang kami dikembalikan sekarang setelah membaca berita buruk tentang platform daring tersebut."

Ia mengaku selama ini selalu mendapatkan imbal sesuai yang dijanjikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini