Sukses

2 Polisi Tewas dalam Serangan Bom Madinah

Dua polisi dilaporkan tewas dalam serangan bom bunuh diri yang terjadi di kawasan Masjid Nabawi.

Liputan6.com, Riyadh - Bom bunuh diri mengguncang area parkir yang berada di dekat makam Nabi Muhammad di kota suci umat Islam, Madinah, Arab Saudi. Pelaku disebut menargetkan sebuah pos keamanan di luar Masjid Nabawi.

Seperti dilansir The Guardian yang mengutip pernyataan media lokal, Selasa (5/7/2016) ledakan bom Madinah ini merenggut nyawa dua petugas polisi yang berada di luar kompleks makam. Stasiun TV Al-Arabiya menyebutkan empat polisi tewas dan seorang bomber tewas dalam peristiwa bom bunuh diri ini.

Dari sejumlah gambar yang beredar secara online terlihat asap di dekat masjid. Sementara itu, video kedua menunjukkan dua petugas polisi tergetelak di area parkiran mobil dengan api yang terlihat mengepul.

Informasi lain yang dilaporkan CNN menyebut empat orang tewas dalam bom bunuh diri Madinah sementara satu orang terluka. Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Arab Saudi terkait bom bunuh diri yang mengguncang Masjid Nabawi ini.

Ledakan bom bunuh diri di Masjid Nabawi ini merupakan serangan ketiga dalam 24 jam terakhir yang melanda Arab Saudi.

Sebelumnya, seorang perwira berhasil menggagalkan percobaan pengeboman di dekat konsulat AS di Jeddah sementara seorang bomber lainnya disebut meledakkan diri di sebuah masjid di Provinsi Qatif bagian timur Arab Saudi dihuni oleh mayoritas Syiah sesaat sebelum matahari terbenam. Kota Qatif dikenal sebagai pusat bisnis.

Masjid Nabawi di Madinah dibangun pada abad ke-7 oleh Nabi Muhammad. Selain terdapat makam Nabi Muhammad, juga terdapat dua makam sahabat  Nabi Muhammad yaitu khalifah Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khattab.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa pengeboman ini. Namun ledakan di Qatif dan di dekat Konsulat AS di Jeddah disebut serupa dengan pola yang dilakukan kelompok ISIS yakni yang menargetkan kawasan mayoritas Syiah dan perwakilan AS serta kepentingan Arab Saudi.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini