Sukses

Dahsyat, Bangkai Kapal Berusia 104 Tahun Jadi Hutan Terapung

Di tengah lokasi akhir kapal tua Homebush Bay, tersembul hutan mungil yang tumbuh di atas bangkai kapal. Bukti kekuatan alam.

Liputan6.com, Sydney - Homebush Bay, yang terletak di pinggiran sebelah selatan Sungai Parramatta, bagian Barat Sydney, dulunya adalah lokasi pembuangan limbah industri terbesar, dan tempat pembuangan bangkai kapal yang tak lagi terpakai.

Di antara kapal-kapal tak terurus yang berkarat, ada satu bahtera yang paling menarik perhatian yakni, kapal SS Ayrfield.

Di sana perusahaan swasta membayar biaya bulanan kepada pihak Maritime Services Board, mengirimkan bangkai kapal yang kemudian akan dihancurkan dan dibangun ulang di Homebush Bay.

Kapal uap SS Aryfield dibuat pada tahun 1911. (foto: This is Collosal)

Dikutip dari  Amusing Planet, operasi penghancuran kapal dimulai tahun 1966, namun tak berlanjut, dan kapal-kapal di teluk tak jadi dihancurkan.

Setidaknya empat kapal besar dan bagian-bagian perahu yang lain masih terlihat di Homebush Bay.

Kapal-kapal itu dilindungi oleh undang-undang perlindungan kapal bersejarah atau Shipwrecks Act yang mulai diberlakukan pada 1976 --  yang berlaku pada semua kapal yang berusia 75 tahun ke atas.

'Hutan apung' kini menjadi perhatian banyak turis dan fotografer. (foto: This is Collosal) 

Yang paling menarik perhatian di Homebush Bay adalah SS Ayrfield, sebuah kapal yang ditumbuhi pohon, dan terlihat seperti hutan mengapung.

SS Aryfield memulai 'hidup'nya sebagai kapal uap Corrimal dari Grangemouth Dockyard Company, Inggris, diproduksi tahun 1911.

Ia adalah kapal uap dengan bobot 1.140 ton dan memiliki panjang 70 meter.

Kapal dinonaktifkan pada tahun 1972 dan dikirim ke Homebush Bay untuk dihancurkan. Namun, setelah diabaikan bertahun-tahun, pepohonan justru tumbuh. (foto: This is Collosal)

Kapal uap Corrimal kemudian dibeli oleh Commonwealth Government dan digunakan untuk membawa perbekalan untuk para serdadu Amerika Serikat yang ditempatkan di daerah Pasifik selama Perang Dunia II.

Bahtera itu kemudian dijual ke Bitumen and Oil Refineries Australia Pty Ltd dan pada 1951 selanjutnya dijual ke Miller Steamship Company Ltd. Kapal dinonaktifkan pada tahun 1972 dan dikirim ke Homebush Bay untuk dihancurkan.

'Hutan apung' kini menjadi perhatian banyak turis dan fotografer. (foto: This is Collosal)

Namun, sebelum penghancuran dilakukan, pelabuhan tak lagi beroperasi. Diabaikan bertahun-tahun, ia diambil alih oleh alam.

Pepohonan rindang tumbuh di dalam kapal, termasuk pohon bakau. Dari jauh, pokok-pokok menyembul dan terlihat seperti hutan apung mini.

Sementara itu, dilaporkan dari This is Collosal, pada 2008 sampai 2010, dilakukan usaha menghilangkan sisa limbah kimia di Homebush.

Sedangkan, hutan apung menjadi daya tarik bagi fotografer yang ingin mengabadikan keindahan yang dimunculkan dari kontrasnya pelabuhan tua terabaikan dengan kekuatan alam -- yang bisa menumbuhkan tanaman di tempat tak terduga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini