Sukses

Keceriaan Semangat Natal Dibalik Jeruji Kentucky

Walaupun dalam penjara, sejumlah narapidana tetap mencoba memiliki semangat Natal dengan cara mereka.

Liputan6.com, Louiseville - Narapidana terkadang memiliki kesulitan untuk melalui musim liburan terbelenggu dibalik jeruji tanpa kehadiran keluarga mereka.

Oleh karena itu, sebuah penjara di Louisville, di negara bagian Kentucky membuat suatu tradisi yang unik. Setiap bulan Desember, tim narapidana diberikan waktu satu minggu untuk mendandan ruangan mereka dengan hiasan buatan dalam lomba hias Natal yang digelar setiap tahun

Walaupun dalam penjara, sejumlah narapidana tetap mencoba memiliki semangat Natal dengan cara mereka. (Sumber cuplikan video Mashable)

Dikutip Mashable, Selasa (23/12/2015), hadiah yang diberikan tidak seberapa namun cukup berkesan bagi mereka. Hadiah pertama berupa hidangan makan malam ayam. Juara kedua mendapat piza sementara juara tiga disuguhkan hamburger dan kentang goreng.

Kegiatan ini berhasil dilakukan berkat kerjasama dengan The Marshall Project-- organisasi nirlaba yang berfokus pada keadilan bagi narapidana. Sebagian besar narapidana dikurung karena kasus narkoba.

Dengan suramnya dunia di dalam penjara, perlombaan seperti ini memberikan secercah cahaya bagi mereka. Penghuni penjara Louisville hampir mencapai 2.000 orang diantaranya mereka yang menantikan persidangan. Sementara itu, sebagian besar lainnya masih ditahan karena tidak memiliki uang untuk membayar uang jaminan.

Walaupun dalam penjara, sejumlah narapidana tetap mencoba memiliki semangat Natal dengan cara mereka. (Sumber cuplikan video Mashable)

Lomba hias ini dimulai sekitar 20 tahun lalu. Sejak itu, tantangan yang dihadapi oleh para narapidana dan sipir telah beralih, terutama penyalagunaan opiate yang semakin marak.

Dalam satu hari ada sekitar 50 hingga 80 orang  yang melakukan detoksifikasi di dalam penjara, sebagian besar terkait dengan kasus heroin. Jefferson County— di Louisville— menjadi lokasi dengan kematian tertinggi untuk kasus over dosis karena narkoba pada tahun 2014.

Sejak kematian narapidana wanita berusia 27 tahun 2012 lalu saat menjalani detoksifikasi heroin, pengelola penjara telah mengganti cara mereka menangani jumlah orang yang meningkat karena kecanduan opiate.

Walaupun dalam penjara, sejumlah narapidana tetap mencoba memiliki semangat Natal dengan cara mereka. (Sumber cuplikan video Mashable)

Umumnya program detoksifikasi para napi dilakukan di lingkup umum bersama penjahat lainnya, tapi sekarang mereka telah ditempatkan dalam sel khusus peserta pemulihan penjara. 

Sekarang ini program tersebut hanya memiliki ruangan yang cukup untuk 90 pria dan wanita, sementara masih banyak yang mengantri untuk menjalankan pemulihan. Pejabat penjara berharap bisa memperluas upaya perawatan narkoba agar lebih banyak napi bisa bergabung.

Walaupun dalam penjara, sejumlah narapidana tetap mencoba memiliki semangat Natal dengan cara mereka. (Sumber cuplikan video Mashable)

Sama halnya dengan lomba hias Natal, program detoksifikasi mengajarkan napi untuk kerja bersama.

“Kegiatan itu menumbuhkan semangat perkawanan. Untuk menang, mereka harus kerja bersama. Dan sama halnya dengan kecanduan. Orang tidak bisa pulih dengan sendirinya,” ungkap Ken Wright koordinator program pemulihan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.